Saking Kerasnya Truk Sruduk Tiang Listrik dan Rumah di Kapetakan, Warga: Saya Kira Gempa

Saking Kerasnya Truk Sruduk Tiang Listrik dan Rumah di Kapetakan, Warga: Saya Kira Gempa

CIREBON - Truk bermuatan padi menabrak bangunan milik warga Desa Grogol, Kecamatan Kapetakan, Rabu pagi (3/3). Kerusakan cukup parah. Mulai tiang listrik, pom bensin mini, toko, kanopi konter, dan bengkel.

Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Sopir truk nopol E 9476 PC, Iis Iswanto, juga selamat dari kejadian itu.

Tabrakan bermula saat Iis Iswanto membawa muatan padi sebanyak 7,5 ton dari Cilacap hendak ke Widasari, Kabupaten Indramayu. Dalam perjalanan, di Blok Ayam Geprek, Desa Grogol, ia hendak menyalip kendaraan lain. Tapi sopir asal Widasari itu terkejut. Ada sepeda motor di depannya.

Untuk menghindari menabrak motor, Iis banting setir ke kiri jalan. Akibatnya, truk menabrak tiang dengan keras.

Truk dengan kecepatan tinggi itu menabrak pom bensin mini. Kemudian menabrak kios kosong bekas warnet. Berlanjut menabrak bangunan kios, dan terakhir berhenti di depan bengkel. Setelah itu terguling. Muatan kantong padi kemudian berserakan di pinggir jalan.

“Saat kejadian, saya ada di dalam. Abis salat Subuh sekitar pukul 05.40. Tiba-tiba dengar benturan keras beruntun. Kemudian anak saya yang lagi nonton TV ngasih tahu katanya tokonya hancur. Saya langsung keluar. Lihat tiang listrik jatuh di depan bangunan saya. Saya gemetaran,” kata Abass pemilik kios.

Dari kejadian itu, Abas mengalami kerugian sekitar Rp15 juta karena bangunan depan hancur. Hal senada juga disampaikan Rokmat. Ia mengaku mengalami kerugian sekitar Rp20 juta. Saat kejadian, Rokmat juga ada di dalam rumahnya.

“Saya kira gempa. Waktu itu, saya sedang salat. Begitu dengar suara keras itu dan ada getaran di dalam rumah, langsung lari ke belakang. Begitu suaranya hilang, langsung keluar,” kata Rokmat di TKP.

Sopir sendiri akhirnya menghubungi bosnya yang ada di Indramayu. Pagi itu, padi yang berserakan kemudian dibereskan dan dioper ke mobil lainnya. Mobil kemudian diderek. Sopir dan masyarakat setempat yang merasa dirugikan kemudian melakukan mediasi di kantor Balai Desa Grogol.

Setelah dilakukan penghitungan, semua kerugian yang ditaksir sekitar Rp40 juta. Pihak sopir juga menghadiri mediasi tersebut dan mengaku siap akan membayarkan kerugian itu.

“Masyarakat kami mengalami kerugian sekitar Rp40 juta. Itu di luar gardu PLN. Kita sudah mediasi. Pemilik mobil memberikan ganti rugi sesuai dengan kerusakan yang diderita korban,” kata Kaur Umum Desa Grogol, Maz Dede. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: