Berdinding Seng, Beralas Tanah, Rumah Sapturi Butuh Perbaikan
CIREBON-Sapturi (45), warga Dusun tiga Desa Pamengkang bersama empat orang keluarganya menghuni rumah bertembok seng, beratap asbes. Dengan lantai tanah, satu keluarga ini menempati rumah tanpa sekat ruangan. Akses menuju rumahnya tersebut hanya bisa melalui jalan setapak melalui pematang sawah dengan kondisi licin.
Sapturi mengatakan dirinya sudah dua tahun tinggal di rumahnya yang bertembok seng tersebut. “Saya tinggal di Pamengkang sudah 20 tahun, tetapi ngontrak pindah-pindah. Sekarang di rumah ini sudah 2 tahun,” ujarnya.
Sapturi mengakui dirinya tidak mampu memperbaiki rumahnya. “Saya dan istri kalau pagi dagang bubur, jadi untuk makan juga kurang. Makanya saya selain dagang bubur juga kerja serabutan apa saja,” tuturnya.
Sapturi mengungkapkan dirinya tinggal di rumah tersebut bersama empat orang anggota keluarga lainnya. “Tinggal sama istri, dua anak dan satu cucu, jadi ada lima orang yang tinggal disini,” ujarnya.
Dengan ukuran rumah sekitar 75 meter persegi, rumahnya hanya ada satu ruangan saja. “Cuma untuk kamar mandi saja ini ditutup kain. Kamar dan semuanya jadi satu ruangan,” tuturnya.
Dirinya memang sering dihantui rumahnya akan roboh ketika hujan. Karena hanya seng, dan asbes serta kayu-kayu sebagai penopang. “Tadi malam atap tertimpa pohon. Untuk pohon kecil jadi asbes cuma berlubang saja, kalau hujan sering bocor juga,” ujarnya.
Sementara Kepala Dusun tiga Desa Pamengkang, Hasan mengatakan kondisi tembok yang terbuat dari seng sudah lebih baik ketimbang awal. “Jadi tadinya itu temboknya bukan seng, tetapi kain spanduk saja, jadi cuma kayu dikelilingi kain dari spanduk saja,” tuturnya.
Atas kepedulian para tetangga, rumah Sapturi sudah lebih baik. “Sekarang agak mending tetapi tetap saja memprihatinkan kondisi saat ini,” ujarnya.
Camat Mundu. Anwar Sadat mengatakan rumah seng milik Sapturi sudah diajukan program rutilahu kepada pemerintah. “Pak Sapturi ini rumahnya bulan kemarin sudah kita ajukan kepada pemerintah, mudah-mudahan bisa secepatnya direalisasi,” tuturnya.
Anwar mengatakan masih ada ratusan rumah di Kecamatan Mundu yang termasuk rumah tidak layak huni. “Total yang terdata ada sekitar 250 rumah tidak layak huni. Masih ada banyak lagi yang belum terdata dan saat ini dalam pendataan,” ujarnya.
Tahun 2021 ini pihaknya sudah mengajukan perbaikkan rumah sekitar 120 rumah. “Dari 250 rumah yang sudah kita ajukan itu sekitar 120an rumah untuk tahun 2021 ini,” tuturnya.(den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: