EMA Tetap Izinkan Penggunaan Astrazeneca

EMA Tetap Izinkan Penggunaan Astrazeneca

LONDON-Otoritas Medis Uni Eropa (EMA) menegaskan bahwa vaksin buatan Oxford, AstraZeneca memiliki manfaat yang melampaui risikonya. EMA juga menegaskan tak menemukan indikasi vaksin tersebut menyebabkan pembekuan darah. Pimpinan EMA Emer Cooke menyatakan lembaganya tetap pada keputusan mengizinkan penggunaan vaksin itu. Menurutnya, jumlah kasus pembekuan darah yang ditemukan pada penerima vaksin tak cukup besar jika dilihat secara umum.

Dia memastikan pengumuman hasil penyelidikan terkait vaksin Astrazeneca tetap akan dilakukan pada Kamis.

\"Kami tahu, banyak orang mengalami pembekuan darah di Uni Eropa, jadi kami ingin mengetahui apakah peristiwa ini disebabkan oleh vaksin atau penyebab lain,\" kata Cooke, dilansir dari BBC. Emer mengatakan penyelidikan kini sedang berlangsung.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku melakukan pertemuan pada Selasa, 16 Maret 2021 dengan tujuan meninjau kembalil aporan gejala pembekuan darah pada penerima vaksin AstraZeneca. Juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan sebelumnya bahwa tak ada bukti gejala itu berkaitan dengan vaksin.

\"Kami akan membagikan rekomendasi baru kepada publik secepatnya, jika kami menemukan perkembangan baru,\" kata Lindmeier.

Perusahan produsen AstraZeneca memastikan tak ada bukti kaitan antara vaksin dan gejala pembekuan darah. Disebutkan terdapat 15 kasus pembekuan darah dalam pembuluh darah (DVT), dan 22 kasus pembekuan darah yang masuk di dalam paru-paru.

\"Jumlah ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kasus alami dan serupa yang mungkin muncul di populasi secara umum,\" tulis perwakilan dari AstraZeneca.

Professor Andrew Pollar Direkrut Grup Vaksin Oxford, pengembang vaksin AstraZeneca, mengatakan pada BBC tidak ada bukti vaksin itu menyebabkan pembekuan darah.

\"Tidak ada kasus pembekuan darah di Inggris. Dosis AstraZeneca paling banyak didistribusikan di banding negara lain,\" tutur Pollar.(ngopibareng/jpnn)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: