Atur Lalu Lintas Pakai HP

Atur Lalu Lintas Pakai HP

KEJAKSAN– Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon melakukan langkah terobosan dalam mengatur lalu lintas. Saat ini, tidak perlu langsung turun ke lapangan untuk mengatur lalu lintas. Cukup menggunakan telepon genggam (handphone/HP) sebagai bagian dari Area Traffic Control System (ATCS). Hal ini menjadi bagian dari upaya Pemkot menangani transportasi di Kota Cirebon. Tim penilai dari Wahana Tata Nugraha (penghargaan tertinggi di bidang transportasi) dari Kementerian Perhubungan RI mengunjungi Kota Cirebon pada Selasa (20/8). Mereka melakukan penilaian dan memastikan langkah pemerintah daerah dalam memperbaiki lalu lintas. Ketua Tim WTN Kemenhub, Pandu Yunianto ATD Meng Sc mengatakan tim sudah mengecek langsung kondisi transportasi di Kota Cirebon. “Political will (upaya Pemkot Cirebon, red) sudah cukup bagus,” ucap Pandu di hadapan Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM dan unsur musyawarah pimpinan daerah (muspida) yang hadir di ruang Adipura Balai kota. Pandu menambahkan, alat pemberi isyara lalu lintas sudah baik. Terlebih, sistem ATCS yang telah dilakukan Pemkot Cirebon melalui Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinkom), diharapkan menjadi ikon Kota Cirebon dalam berlalu lintas. Pasalnya, manfaat ATCS sangat besar dalam mengatur lalu lintas dan transportasi. Terlebih, lanjut Pandu, jika sistem tersebut sudah terpasang di seluruh traffic light (rambu-rambu lalu lintas/lampu merah) Kota Cirebon. Manfaat ATCS lainnya, saat ada pejabat penting negeri ini hadir atau melewati Kota Cirebon, petugas dari dishubinkom tidak perlu sibuk mengatur lalu lintas. “Cukup di ruangan saja, dengan HP memperlama lampu hijau agar pejabat VVIP lewat dulu, misalnya,” ucap lulusan Universitas Australia ini. Pandu dan kemenhub berharap pengembangan ATCS di Kota Cirebon mengalami peningkatan. Di samping itu, transportasi tidak hanya lampu isyarat jalan raya tersebut. Keselamatan pengendara dan pengguna lalu lintas, harus pula menjadi perhatian khusus. Pandu menjelaskan, salah satu penilaian WTN adalah pengujian kendaraan bermotor. “Apakah tempat uji kendaraan bermotor di Kota Cirebon ini sudah bagus atau belum? Kami menilai sudah cukup baik,” tukasnya. Pria berkacamata itu menyampaikan, pengujian kendaraan bermotor harus diawasi ketat. dalam kejadian fakta, banyak yang melakukan uji terbang. Artinya, mobil tidak masuk tes kelaikan kendaraan, tetapi pengemudi mendapatkan buku lulus uji kendaraan bermotor. Pandu berharap, alat uji di tempat pengujian kendaraan dirawat dengan baik. “Ini perlu diperhatikan demi keselamatan pengendara dan kenyamanan lalu lintas,” paparnya. Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM mengatakan, sistem ATCS merupakan upaya terobosan pemkot Cirebon dalam mengatur lalu lintas. Keberadaan ATCS sangat membantu saat arus mudik dan arus balik kemarin. Untuk penambahan ATCS disetiap traffic light, Ano sudah memiliki kebijakan ke arah tersebut. Hanya saja, dukungan dana dari APBD Kota Cirebon belum mencukupi untuk seluruhnya. Karena itu, Ano berharap agar Kemenhub maupun Dishub Provinsi Jawa Barat berkenan memberikan dana bantuan untuk penambahan ATCS di Kota Cirebon. “Kota Cirebon akan senang hati jika ATCS di seluruh kota terpasang ATCS,” tukasnya. Ano berharap, piala WTN kembali mampir ke Kota yang saat ini memiliki luas sekitar 40 KM persegi ini. Dengan mobilitas tinggi, dalam hari tertentu penghuni Kota Cirebon bisa mencapai 1 juta orang. Jumlah penduduk yang terdata, hanya sekitar 300 ribu saja. “Ada 700 ribu orang luar Kota Cirebon. Ini perlu koordinasi dalam penanganan lalu lintas,” terangnya. Karena itu, lanjut Ano, Pemkot menjalin rekadaya bersama forum Muspida dan Forum Transportasi untuk lima tahun ke depan. Salah satu langkah strategis lalu lintas, pembuatan jalur kereta api diatas jalan raya dari Krucuk sampai Mundu Kabupaten Cirebon. Ke depan, langkah ini diyakini sangat membantu kota Cirebon metropolitan. Kepala Dishubinkom Taufan Barata SSos mengatakan, selain ATCS yang telah diterapkan pada beberapa traffic light, titik traffic light lainnya diberikan kamera CCTV. “Kita bisa atur lampu merah dari HP (handphone, red). Dalam transportasi, dishubinkom membangun koordinasi bersama unsur terkait agar transportasi Cirebon lebih baik. Dengan upaya maksimal, diharapkan WTN dapat hadir di Kota Cirebon. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: