Obrog Marak, Pengemis Menjamur

Obrog Marak, Pengemis Menjamur

INDRAMAYU - Lebaran tinggal dua pekan lagi. Sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) diserbu pengamen dadakan. Mereka bergerilya sampai ke pelosok kampung.

Sebagian warga menganggap keberadaan pengamen yang disebut obrog ini menjadi sebuah tradisi yang cukup menghibur menyambut hari raya Idul Fitri di tengah pandemi wabah Covid-19.

Suasana jelang lebaran mulai terasa dengan adanya kesenian obrog tersebut. Apalagi disaat bersamaan pula, masyarakat disejumlah kecamatan diwilayah Inbar lagi bergembira karena sudah memasuki panen raya.

Persaingan antar grup obrog juga tampak terlihat. Terutama jika dilihat dari kostum dan alat musik yang digunakan. Kostum yang digunakan beraneka macam. Ada Berokan maupun Ondel-ondel.

Sambil berjoged riang, para pengamen dari mulai seorang diri sampai berkelompok mereka rumah-rumah penduduk secara door to door untuk meraup sedekah dari warga.

Tapi ada pula warga yang mengeluhkan keberadaan mereka. Sebab, pengamen dadakan tersebut beroperasi tak kenal waktu. Bahkan disaat waktu masih pagi mereka sudah berkeliling kampung.

“Kadang risi, tengah hari panas terik kita lagi istirahat ada obrog datang minta sumbangan,” kata Heri, salah seorang warga.

Tak hanya obrog, pengemis dan peminta sumbangan dadakan juga mulai marak yang datang kerumah sembari membawa kotak amal.

“Iya sudah mulai banyak. Tapi ini belum seberapa, pas nanti deket-deket hari raya jumlahnya saya yakin bertambah,” ucap Pendi, warga lainnya.

Perkiraan itu berdasarkan pengalamannya pada tahun-tahun sebelumnya. Dia menduga pula, para pengemis dan peminta sedekah ini sangat faham, jika warga muslim ramai-ramai mengeluarkan sodaqoh sebelum lebaran. Baik berupa uang, beras, maupun makanan. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: