2.500 Petugas Jaga Pasar Tanah Abang
JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi di Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5). Inspeksi dilakukan usai viralnya video suasana Pasar Tanah Abang yang ramai oleh pengunjung tanpa penerapan protokol kesehatan Covid-19 beberapa waktu lalu.
Anies menyebut, pihaknya bakal mengerahkan sedikitnya 2.500 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP guna memastikan penerapan protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang. “Pengendalian dengan kerahkan sekira 2.500 personel terdiri dari polisi, ada Brimob ada Sabhara, unsur TNI dari Kodam dan AL, Marinir, dan AU, dan Satpol PP. Semua 2.500 orang diterjunkan untuk jaga ketertiban prokes diikuti,” kata Anies di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5).
Anies menyatakan, hasil inspeksi kali ini nantinya bakal dijadiian protokol pegendalian Covid di kawasan Pasar Tanah Abang. Ia memaparkan, terjadi lonjakan pengunjung Pasar Tanah Abang. Dari rata-rata harian berjumlah 35 ribu, meningkat hingga 87 ribu pengunjung per Sabtu (1/5) kemarin. “Hari ini data sementara sekira 100 ribu pengunjung,” kata Anies.
Anies juga mengimbau warga untuk mengunjungi pasar yang juga menyediakan kebutuhan Idulfitri selain Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal ini guna mencegah potensi kerumunan yang muncul akibat kunjungan warga.
“Di Jakarta ada banyak pasar, kami anjurkan masyarakat untuk datangi berbagai pasar di Jakarta selain Pasar Tanah Abang. Jadi masyarakat bisa dapat barang tanpa timbulkan kerumunan,\" katanya.
Ia memastikan, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan TNI dan Polri bakal menjaga ketertiban dan kepatuhan protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang. Ia turut mengimbau warga untuk terlebih dulu menentukan lokasi sebelum berbelanja agar mencegah kerumunan serta menjaga kesehatan masing-masing individu. “Warga agar menyebar, tidak hanya di satu lokasi belanja. Sehingga bisa sama-sama cegah kerumunan,\" tandasnya.
Terpisah, Sekda Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan untuk mengantisipasi kerumunan di Pasar Tanah Abang, pihaknya akan menutup beberapa pintu masuk. Jumlah akses pintu masuk yang awalnya 20 akan dikurangi.
“Hari ini ada beberapa titik di Pasar Tanah Abang, tadi sudah kita sepakati, di Pasar Tanah Abang yang kira-kira lebih dari 20 pintu nanti akan kita ringkas jadi beberapa pintu strategis yang nanti akan ditugaskan beberapa pasukan kita untuk menjaga sirkulasi,\" katanya, Minggu (2/5).
Pengurangan jumlah akses pintu masuk di pasar terbesar se-Asia Tenggara itu akan dapat memantau jumlah pengujung. Sehingga kerumunan pengunjung bisa dicegah. “Manakala nanti di pasar sudah penuh atau kapasitasnya 50 persen dari yang biasa, maka nanti akan ada isyarat untuk melakukan pengendalian-pengendalian,” ungkapnya.
Selain itu, para petugas di lapangan juga akan memantau penerapan protokol kesehatan, baik pengunjung ataupun pedagang. “Petugas harus memberikan sanksi tegas kepada para pelanggar protokol kesehatan,\" tegasnya. Meski demikian, penerapannya diharapkan tetap secara humanis. Artinya, diberikan teguran lebih dahulu baru kemudian penerapan sanksi.
“Saya minta harus tegas dan tanpa ragu meskipun harus didahulukan humanis. Untuk itu bila ada pelanggaran harus ada peneguran sampai pemberian sanksi yang tegas sesuai dengan instruksi Mendagri Nomor 09 Tahun 2021 dan Perda Nomor 2 Tahun 2020 serta Pergub Nomor 03 Tahun 2021,\" tuturnya.
Marullah Matali telah meminta BP BUMD DKI Jakarta untuk mengintruksikan Perumda Pasar Jaya, agar aktivitas roda perekonomian tetap berjalan di setiap pasar. Namun, pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
“Kita akan mengantisipasi segala potensi terjadinya lonjakan kasus aktif, seperti kegiatan di setiap pasar menjelang Lebaran Idulfitri. Mulai hari ini hingga seterusnya, kita akan menempatkan satgas Covid-19 untuk mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan. Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker,\" ujarnya.
Ia mengatakan, Pemprov DKI juga telah berkoordinasi dengan setiap kepala Perumda Pasar Jaya. Tindakan ini, bertujuan agar setiap pengelola pasar lebih mengetatkan pengawasan, sehingga laju kasus aktif Covid-19 bisa dikendalikan secara sistematis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: