Junta Militer Sebut Pemerintah Tandingannya Sebagai Teroris

Junta Militer Sebut Pemerintah Tandingannya Sebagai Teroris

JAKARTA – Junta Militer Myanmar menyebut Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) merupakan teroris. Pasukan Angkatan Pertahanan Rakyat bentukan NUG merupakan pelaku aksi pemboman, pembakaran, dan pembunuhan.

Aksi pemboman menghadapi junta militer Myanmar terjadi setiap hari. Hal tersebut sejalan dengan protes anti junta di seluruh Myanmar.

“Tindakan mereka menyebabkan begitu banyak terorisme di banyak tempat,” kata televisi MRTV yang dikendalikan negara, seperti dilansir Reuters, Minggu (9/5).

Stasiun televisi tersebut mengumumkan bahwa NUG dan kekuatan baru semuanya sekarang akan dihadapkan pada undang-undang anti terorisme.

“Ada bom, kebakaran, pembunuhan, dan ancaman yang menghancurkan mekanisme administrasi pemerintah,” demikian pengumuman tersebut.

UU anti terorisme tidak hanya melarang keanggotaan kelompok, tapi juga kontak dengan mereka.

Para pengunjuk rasa kembali berbaris melawan junta di berbagai tempat pada Sabtu (8/5). Sedikitnya 774 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan 3.778 orang ditahan, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan Tahanan Politik.

Namun, junta membantah angka-angka itu dan mengatakan sedikitnya dua lusin anggota pasukan keamanan telah tewas dalam protes.(gw/fin)

Baca juga:

Begini Kutipan Pidato Jokowi Promosikan Bipang Ambawang

Remaja 16 Tahun Tabrak Polisi dan Terobos Pos Penyekatan Mudik

Kisah Nyi Ratna Herang dan Asal Usul Nama Desa Ciherang Kuningan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: