Anak yang Dilempar Ponsel Ayah Kandung di Palimanan Barat Jalani Operasi
CIREBON – Anak korban penganiayaan ayah kandung di Desa Palimanan Barat menderita patah tulang di hidung, dan harus menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Permata Cirebon.
Operasi itu berlangsung 2,5 jam. Selesai pukul 11.30 WIB, Selasa (1/6/2021). Pascaoperasi, korban masih harus dirawat. Tidak bisa bergerak bebas selama beberapa hari ke depan.
“Hidungnya patah. Tadi banyak dipasang alat di hidung kemudian dijahit luar dalam. Jadi sementara gak boleh miring, belum boleh ngomong. Napas juga harus dari mulut karena hidung belum berfungsi. Kata dokter jangan bergerak dulu sampai kondisi stabil. Jangan sampai operasi ulang,” tutur Roslina (67), nenek dari korban B saat ditemui di ruang inap Rumah Sakit Permata Cirebon.
Roslina mengungkapkan, operasi harus dilakukan, karena kondisinya memprihatinkan. Tulang hidung patah.
Bahkan sebelah kiri pun hancur terkena hantaman ponsel. Luka itu menyebabkan daging dalam menjadi busuk dan bila tidak segera dioperasi akan berakibat fatal.
“Kalau gak dioperasi ya daging dalam bisa busuk dan membahayakan anak. Ini saja kita sudah telat. Harusnya dioperasi seminggu setelah kejadian. Sekarang sudah lewat. Makanya, tadi ada sisa-sisa daging yang busuk,” ujarnya.
Roslina juga menuturkan kondisi psikis sang cucu yang sampai saat ini masih trauma. Dia takut dengan ayahnya. Sampai-sampai bila ada seseorang yang menyebut nama ayahnya, B langsung mengkirut ketakutan.
“Trauma sampai sekarang. Sampai keluarga dari ayahnya datang pun dia takut dan gak mau ketemu. Apalagi ditambah mereka menganggap luka yang dialami cucu saya ini tidak serius,\" katanya.
Seperti diketahui, kasus ayah lempar anak menggunakan telepon seluler (ponsel) ini terjadi di Palimanan Barat, Kecamatan Gempol. Dari kejadian itu, Y (34), diadukan ke polisi.Peristiwa tersebut terjadi pada Senin siang lalu (28/5).
Setelah kejadian, pihak Y mengatakan korban sebenarnya mengalami luka ringan.
“Sebenarnya itu kecelakaan, tidak sengaja. B ngomong ke bapaknya mau beli makan dengan uang Rp15 ribu. Tapi pas pulang, uang itu sudah dibelikan cat (semir rambut). Adik saya ini pemarah, langsung lempar HP ke korban. Tidak sengaja kena hidung,” kata salah seorang kerabat Y, saat ditemui di rumahnya berlokasi di Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, pekan lalu.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Kuwu Cipanas Ingin Semburan Diteliti, Perlu Tahu Bahaya atau Tidak
- Kisah Bos Garudafood Di-bully karena Nama Sudhamek, Setiap Pagi Terasa seperti Hukuman
- Dugaan-dugaan Awal Semburan Lumpur di Desa Cipanas Dukupuntang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: