PT Telkom-Telkom Schools Cirebon Jalin Kerja Sama

PT Telkom-Telkom Schools Cirebon Jalin Kerja Sama

CIREBON - Telkom Cirebon Schools yang terdiri dari SMK, SMP dan SMA Islamic Boarding School (IBS) Sekar Kemuning Cirebon, kembali melakukan kerja sama dengan PT Telkom, Senin (31/6). Kerja sama tersebut direalisasikan dalam bentuk penandatanganan MoU atau nota kesepahaman antara kedua pihak.

Kegiatan yang berlangsung secara internal tersebut digelar di salah satu restoran di Kabupaten Cirebon. Telkom Schools Cirebon diwakili oleh Kepala Yayasan Miftahul Ulum Putut Putranto SMB. Sementara dari PT Telkom, langsung dihadiri oleh General Manager PT Telkom Witel Cirebon, Linson Parlindungan Sitompul.

Linson menyampaikan, dengan MoU tersebut, merupakan tanggung jawab PT Telkom terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Khususnya untuk menjembatani Sumber Daya Manusia (SDM) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Melalui MoU dengan Telkom Schools Cirebon juga, pihaknya akan memberikan dukungan terhadap hal-hal yang terkait dengan budaya kerja di perusahaan. Tak hanya itu, PT Telkom Witel Cirebon juga akan memfasilitasi siswa dalam melakukan magang atau praktik kerja lapangan (prakerin), sertifikasi keahlian, pengelolaan bisnis dan marketing, tenaga ahli, serta sokongan kurikulum terhadap siswa dan juga pengajarnya.

“Melaui ini PT Telkom Witel Cirebon bertanggung jawab untuk melakukan program link and match sesuai dengan amanah dalam program pendidikan di Indonesia,” ungkap Linson.

Sementara itu, Putut Putranto mengungkapkan, dengan kerja sama yang terjadi antara PT Telkom dengan Telkom Schools Cirebon, diharapkan akan dapat mewujudkan lulusan yang religius dan juga ICT life skill.

PT Telkom yang merupakan salah satu perusahaan berbasis ICT ternama di Indonesia, juga diharapkan akan menjadikan SDM yang dihasilkan dari Telkom Schools Cirebon menjadi generasi unggul dan menguasai kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDI.

“Terima kasih kepada PT Telkom Witel Cirebon yang telah memberikan dukungan terhadap siswa-siswi dan para pendidik sebagai SDM dalam teaching factory. Sebagai model pengelolaan suatu unit kegiatan pembelajaran yang menggambarkan aktivitas DUDI dalam mewujudkan siswa-siswi dan pendidik yang religius dan mempunyai ICT life skill,” pungkasnya. (awr/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: