Menciptakan Auditor Mutu Internal di UNU Cirebon

Menciptakan Auditor Mutu Internal di UNU Cirebon

CIREBON – Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon diharapkan tidak hanya bisa merancang dan melaksanakan. Tapi mampu melakukan audit mutu. Karena itu, Workshop Audit Mutu Internal digelar, Jumat-Minggu (28-30/5).

Workshop yang diselenggarakan di Hotel Ayong, Kabupaten Kuningan, itu merupakan tindak lanjut dari workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada Jumat-Minggu (21-23/5). Keduanya adalah program hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Hadir selaku narasumber pejabat SPMI Telkom University Bandung, Gerahadian Redha dan Rizki Ariefandi.

Ketua Bidang II Monitoring, Audit Mutu dan SPME UNU Cirebon, Suarifki Diantama MPd mengatakan, audit mutu diperlukan untuk melakukan evaluasi dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Ini adalah program untuk menciptakan auditor internal. Sehingga diharapkan tim penjaminan mutu internal dalam hal ini dosen-dosen, bisa menjadi auditor internal,” ujarnya, kemarin.

Suarifki menambahkan, di antara materi yang disampaikan, adalah seputar dokumen apa saja yang harus diaudit. Kemudian, audit terhadap pelaksanaan. “Jadi, pelatihan penyusunan laporan audit,” tukasnya.

Workshop diikuti sekitar 30 dosen. Mencakup dekan dan kepala program studi. Serta pengurus SPMI UNU Cirebon.

Ketua Bidang I Pengembangan Sistem Mutu, Pengendalian Dokumen, Penanganan dan Pengaduan BPM UNU Cirebon, Dr Indra Surya Permana MM berharap, dosen UNU Cirebon mampu melakukan audit. Serta mampu melakukan evaluasi untuk peningkatan mutu kampus.

“Karena ini sesuai dengan program dari SPMI Dikti, yakni PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan),” ucapnya.

Sepekan sebelum Workshop Audit Mutu Internal, UNU Cirebon menyelanggarakan Workshop SPMI. Membahas tingkatan fakultas dan program studi dalam menjalankan penjaminan mutu untuk meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan.

Indra berharap, kampus yang berlokasi di Jl Dr Cipto itu bisa memiliki dokumen penjaminan mutu yang baik. Sehingga SPMI bisa dijalankan dengan baik serta maksimal dari ranah institusi hingga ke prodi.

“Jadi kalau di UNU Cirebon di ranah institusinya ada Badan Penjaminan Mutu (BPM) sampai ke ranah prodi itu Gugus Penjaminan Mutu,” ungkapnya.

Sehingga melalui itu ke depan diharapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki standar dan bisa berjalan dengan baik di UNU Cirebon. Yakni mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui kebijakan penjaminan mutu yang telah diterapkan. “Serta dapat dievaluasi untuk ditingkatkan lebih baik lagi,” pungkasnya. (ade/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: