LIPI Dapati 44 Sampel Mengandung Varian Delta
VIRUS corona yang teridentifikasi sebagai varian Delta telah mewabah di beberapa wilayah seperti Jakarta, Kudus, dan Bangkalan. Terbaru, varian Delta juga telah terdeteksi di Karawang, Jawa Barat.
Sebagai salah satu institusi dalam konsorsium surveilans genom SARS-CoV-2, LIPI telah menerima sampel klinis pasien Covid-19 asal Karawang dari Balitbangkes Kemenkes RI untuk dilakukan analisis whole genome sequencing (WGS).
Tim Surveilans Genom SARS-CoV-2 LIPI (Tim Venomcov) saat ini telah berhasil menggunakan platform dari Oxford Nanopore Technologies (ONT) untuk mengidentifikasi varian-varian Covid-19 tersebut.
Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Anik Budhi Dharmayanthi mengatakan, kasus Covid-19 dari Karawang telah berhasil diidentifikasi 44 sampel mengandung virus SARS-CoV-2 varian Delta.
“Sementara ini kami baru mengidentifikasi sebanyak 61 sampel dan sisanya masih dalam proses sekuensing dan diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan,\" terang Anik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/6).
\"Dua jenis variant of concern (VOC) telah berhasil diidentifikasi yaitu B.1617.2 atau varian Delta sebanyak 44 sampel dan B.1.1.7 atau variant Alpha sebanyak 3 sampel,” ungkap Anik.
Hingga saat ini, beber Anik, temuan tersebut sudah dimasukkan dalam GISAID (Global initiative on sharing all influenza data).
Senada, Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Anggia Prasetyoputri menerangkan, identifikasi varian Delta menjadi yang pertama ditemukan di Jawa Barat. Namun hal tersebut tidak serta merta mengimplikasikan varian tersebut baru saja muncul di daerah ini.
“Proporsi kemunculan varian Delta memang cukup besar dari sampel-sampel yang sudah dianalisa genomnya, yaitu sekitar 72 persen dari 61 sampel. Namun, perlu hati-hati juga menginterpretasikan karena belum tentu sebanyak itu pula proporsi di lapangan terkait varian yang beredar,” terang Anggia.
Anggia menjelaskan, awal mula kemunculan varian Delta di Jawa Barat belum dapat dipastikan. Sehingga diperlukan pemantauan terhadap pasien, penelusuran kontak, dan investigasi kasus lebih mendalam.
Sementara itu, Ketua Tim Riset Whole Genome Sequencing (WGS) LIPI, Sugiono Saputra menyebut, virus korona varian Delta atau SARS-CoV.2 B.1.617.2 merupakan mutasi dari virus Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617).
Virus tersebut pertama kali terdeteksi di India pada akhir 2020, dan resmi dinamakan varian Delta oleh World Health Organization (WHO) pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC).
“Saat ini ada empat VOC, yaitu Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1) dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2),” ungkap Sugiyono.
Sugiyono menyebutkan, varian Delta yang termasuk dalam VOC (Variant of Concern) tersebut memiliki tingkat infeksi cenderung lebih tinggi. VOC sendiri merupakan bagian dari Variant of Interest (VOI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: