Sempat Ricuh, Pemicu Pendukung HRS Datang ke Sidang adalah Hati dan Cinta yang Tercabik Kalimat JPU

Sempat Ricuh, Pemicu Pendukung HRS Datang ke Sidang adalah Hati dan Cinta yang Tercabik Kalimat JPU

JAKARTA - Massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) datang ke sidang vonis di PN Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021). Kedatangan mereka, tak lain karena tersinggung dengan kalimat JPU.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif. “Karena ini menyangkut cinta dan urusan hati yang tercabik kalimat JPU,” kata Slamet, Rabu (24/6/2021).

Menurutnya, jika ada massa pendukung HRS yang datang, itu tidak lain karena pernyataan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pasalnya, massa yang datang sakit hati dengan ucapan jaksa yang menyebut gelar imam besar HRS hanya isapan jempol.

“Kalau ada umat yang datang, maka JPU yang harus bertanggung jawab,” tegasnya. Kendati demikian, pihaknya hanya mengimbau para pecinta HRS agar bisa menunjukkan kecintaan dengan cara yang lain.

Seperti tetap menjaga akhlakul karimah serta zikir, selawat, dan berdoa sepanjang persidangan berlangsung. Selain itu, Slamet juga mengingatkan agar para pecinta HRS tetap menerapkan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumnis (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan, pihaknya tak akan bisa membendung pendukung Habib Rizieq yang ingin datang dalam sidang vonis tersebut.

Seperti diketahui, dalam sidang vonis HRS dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim, Kamis (24/6/2021).

Vonis yang dijatuhkan kepada Habib Rizieq Shihab adalah 4 tahun penjara terkait kasus berita bohong hasil tes swab RS Ummi, hingga menimbulkan keonaran.

Habib Rizieq mendapatkan vonis bersalah melanggar Pasal 14 ayat (1) UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sedikitnya 200 orang telah diamankan jelang sidang. Diantara mereka, ada yang membawa pisau hingga ketapel. “200 orang,” ujar Kapolsek Cakung Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma.

200 orang tersebut saat ini telah diamankan ke Polres Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan. Satria menyebut, tidak menutup kemungkinan jika jumlah simpatisan yang diamankan akan terus bertambah.

Meski sempat terjadi kericuhan dengan aparat, namun kemudian massa membubarkan diri menjelang siang. (yud)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: