Penyaluran BLSM Tahap II Ditunda

Penyaluran BLSM Tahap II Ditunda

** Verifikasi dan Validasai Data Belum Beres KUNINGAN - Akibat belum beresnya verifikasi dan validasi data yang dilakukan Pemkab Kuningan, penyaluran dana  BLSM tahap II terpaksa ditunda. Penundaan ini dilakukan oleh pihak Kantor Pos Kuningan setelah menerima surat dari Pemkab Kuningan. Padahal pihak Pos sudah menyiapkan jadwal, yakni penyaluran dimulai pada tanggal 3-24 September. Dengan adanya penundaan tahap II ini, maka penyuluran diganti ke tanggal 6-27 September. “Kalau tidak ada surat permintaan dari Pemkab Kuningan, besok sudah dicairkan. Namun, karena belum beres verfikasi dan validasi data maka diminta diundur ke tanggal 6 September,” ujar  Kepala Kantor Pos Kuningan Tiarsa Wahyudin kepada Radar, Selasa (3/9). Menurut dia, pada prinsipnya kantor pos sudah siap menyalurkan. Namun terkendala karena verifikasi dan validasi bagi 1.235 RTS yang diganti belum beres. Hal ini memang tidak semudah yang dibayangkan. Sebab untuk pergantian RTS itu harus melakukan mekanisme musyawarah di desa. Selian itu, pengajuan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Setelah itu, dilaporkan kepada pihak Kemensos. Baru setelah semua beres, turun KPS (kartu perlindungan sosial). Tiarsa yang didampingi Ketua Satgas BLSM Triono Siswanto menyebutkan, dari total penerima 88.379, terserap 96,99 persen. Dengan rincian 85.715 sudah disalurkan, 1.430 RTS belum mencairkan dengan berbagai alasan. Sedangkan yang 1.235 diretur alias dikembalikan, karena tidak layak, meninggal, dan pindah tempat tinggal. Dikatakannya, untuk penyaluran tahap kedua dijamin akan lebih lancar dari pada tahap pertama. Agar memudahkan, penyaluran tidak dilakukan secara serentak namun dijadwal per kecamatan. Dengan demikian diharapkan penyaluran bisa tepat waktu. Masih kata Tiarsa, hingga bulan November, pihak pemerintah masih memberikan kesempatan untuk pencairan baik tahap I maupun tahap II. Apabila ternyata tidak diambil uang dikembaliken ke negara. “Tentu apabila hangus begitu saja sayang, karena yang membutuhkan masih banyak,” jelasnya. Mengenai jumlah, lanjut dia, tetap Rp26.513.700.000, tidak berubah. Atau tiap RTS menerima Rp300 ribu. Dana tersebut untuk dua bulan (Agustus dan September). Sekedar mengingatkan, dari 88.379 peneriama BLSM, Kecamatan Ciawigebang merupakan daerah yang jumlah penerima paling banyak, yakni 7.132 RTS. Disusul kemudian Kecamatan Darma 4.626 RTS. Sedangakan yang paling sedikit adalah Cilebak, dengan jumlah 1.291 RTS. Sementara Kabag Ekonomi Setda Kuningan Trisman Supriatna MPd ketika dikonfirmasi membenarkan terjadi penundaan. Penundaan disebabkan karena data dari pihak kecamatan belum masuk. “Meski hanya 1.235 RTS, namun pengganti ini harus melalui musyawarah desa agar benar-benar tepat sasaran. Kami pastikan tanggal 6 sudah bisa disalurkan,” jelas mantan kabag umum ini. (mus)           FOTO : AGUS MUSTAAN/RADAR KUNINGAN TERTUNDA. Penyaluran tahap kedua dana BLSM tertunda karena belum beresnya data verifikasi dari pihak kecamatan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: