Ekspor Kopi 2020 Tembus 379.354 Ton

Ekspor Kopi 2020 Tembus 379.354 Ton

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, angka sementara produksi kopi Indonesia tahun 2020 753.491 ton dari luas areal 1.242.748 ha dengan produktivitas 806 kg/ha. Sedangkan pada 2019, angka tetap produksi 752.511 ton dengan luas areal 1.245.358 ha dan produktivitas 803 kg/ha.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Dedi Junaedi mengatakan, produksi kopi Indonesia saat inisebanyak 72 persen robusta, 27 persen arabika dan 1 persen liberika.

“Untuk volume ekspor tahun 2020 mencapai 379.354 ton dengan nilai USD821.937.000 sedang impor volume 15.693 ton nilai USD36.365.545,” kata Dedi, Sabtu (10/7/2021).

Menurut Dedi, selama 13 tahun terakhir (2008-2020) volume ekspor mengalami kenaikan dengan laju pertumbuhan rata-rata 4,5 persen/tahun sedang laju pertumbuhan 10 tahun terakhir 2,01 persen.

“Rata-rata laju volume impor 44,35 persen. Laju pertumbuhan nilai ekspor selama 2008-2020 turun 0,03 persen dibanding nilai impor kopi meningkat 33,87 persen,” terangnya.

“Terkait laju pertumbuhan konsumsi dunia tahun 2014-2020 mencapai 1,91 persen, sedangkan laju pertumbuhan produksi dunia 2,9 persen,” sambungnya.

Dapat disampaikan, bahwa produsen utama kopi dunia tahun 2020 adalah Brazil 4.140.000 ton atau 39 persen dari total produksi kopi dunia, Vietnam 1.740.000 ton(17 persen), Kolombia 858.000 ton (8 persen), Indonesia 744.000 ton (7 persen), Ethiopia 442.500 ton (4 persen), Honduras 366.000 ton (4 persen), India 342.000 ton (3 persen), Uganda 337.000 ton (3 persen), Meksiko 240.000 ton (2 persen), Peru 228.000 ton (2 persen).

Konsumsi kopi dunia paling besar adalah Uni Eropa 2.415.060 ton atau 24 persen dari total konsumsi dunia, Amerika Serikat 1.618.920 ton (16 persen), Brazil 1.344.000 ton (14 persen), Jepang 443.160 ton (5 persen), Indonesia 300.000 ton (3 persen), Rusia 280.680 ton (3 persen), Kanada 240.660 ton (2 persen) dan Ethiopia 227.800 ton (2 persen).

Sedangkan konsumsi kopi di negara-negara eksportir adalah Brazil 1.344.000 ton atau 52 persen total konsumsi negara-negara eksportir, Indonesia 300.000 ton (11 persen), Ethiopia 227.880 ton (9 persen), Filipina 198.720 ton (8 persen), Vietnam 162.000 ton (6 persen), Meksiko 145.200 ton (6 persen), Kolombia 122.700 ton (5 persen), India 89.100 ton (3 persen).

“Tantangan pengembangan kopi adalah adanya black campaign meliputi isu-isu lingkungan, sustainability, HAM, kesehatan, persaingan komoditas, tuntutan mutu dan labeliing,” ungkapnya.

“Alat mesin masih terbatas upaya mengatasinya adalah dengann fasilitasi alat pasca panen dan pengolahan untuk nilai tambah; pembangunan infrastruktur dan penerapan Good Handling Practise,” pungkasnya. (der/fin)

Baca juga:

Pemuda Asal Kedungdawa Cirebon Nekat Jualan Ini, Polisi Langsung Gerebek Rumahnya

Mohon dengan Sangat Keikhlasan Masyarakat Tetap di Rumah, Covid di Ciayumajakuning Sedang Gawat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: