Aplikasi Protades, Kini Sudah Memanfaatkan Ratusan Desa di Indonesia.

Aplikasi Protades, Kini Sudah Memanfaatkan Ratusan Desa di Indonesia.

Tidak itu saja, Protades juga pekerja yang selalu njlimet dan panjang, yang memungkinkan munculnya praktik pungutan pembohong.

“Dengan aplikasi ini, tidak ada lagi alasan. Dan ini juga mendukung program pemerintah pak Jokowi, PTSL, dengan Protades pengurusan sertifikat tanah bisa dipangkas menjadi tiga bulan bahkan lebih cepat, yang sebelumnya bisa sampai 6 bulan,” jelasnya.

Semakin kemari, program aplikasi Protades kian diminati. Desa-desa pengguna aplikasi semakin mampu dan mudah melayani. Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah desa pun semakin tinggi.

“Respons mereka alhamudilillah, sudah diberikan juga oleh Kemenpan, ada dua hal yang bermanfaat untuk desa, kemudahan pengarsipan desa dan pelayanan semakin membaik. Kedua, peningkatan ke masyarakat, jadi dimudahkan, pelayanan desa cepat dan tingkat kepercayaan masyarakat meningkat,” urai Juni.

Butuh Dukungan Pemerintah

Meski demikian tinggi tanggapan terhadap aplikasi yang ia gawangi, Juni berharap pemerintah pusat harus terus memberi hati, agar aplikasi itu.

Pemerintah Pusat, menurut Juni seharusnya mengikuti jejak Kabupaten Kendal. Di daerah itu, sebagian besar desa sudah menggunakan Protades. Ini berkat dukungan Pemerintah Kabupaten yang telah mengeluarkan edaran agar aplikasi tersebut digunakan oleh pemerintah desa.

“Kalau di kendal sudah ada dukungan, surat edaran tahun kemarin 2020, dan agustus 2021 ini targetnya sudah seluruh desa menggunakan, tinggal 76 desa lagi,” tulisnya.

Dikatakan, dukungan pemerintah pusat memang sangat dibutuhkan. Aplikasi Protades tentu masih dapat disempurnakan jika saja Juni diberi dukungan untuk membentuk tim mengembangkan aplikasi itu.

“Harapan saya bisa membawakan nama Kendal di kancah nasional, dan pemerintah nasional bisa merespon,
jika ada dana dukungan untuk mengembangkan aplikasi ini, kedepan saya ingin punya tim, untuk menyempurnakan aplikasi ini,” harapnya.

“Dan saya juga sedang mengembangkan aplikasi Bumdes, karena saya lihat di online sudah ada SID (Sistem Informasi Desa), sementara Bumdes belum ada, bisa dilihat di Jurnal Bumdes.ID, dan
itu untuk mengembangkan transparansi dan mengembangkan ekonomi kreatif,” tukasnya.

Ketua Komite Ekonomi Kreatif (KOEKRAF) Kabupaten Kendal, Joko Tusyawan mengapresiasi tinggi aplikasi Protades hasil karya Juni Prayitno.

“Sangat luar biasa dengan apa yang sudah dibuat Juni Prayitno, karena dalam kondisi sekarang, dia menjadi generasi muda yang mengembangkan aplikasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Joko.

Bagi kami kengapa sangat mengapresiasi karya ini, karena menyongsong pengembangan ekonomi kreatif, tentu saja dengan yakni jargon industri 4.0 dengan pengembangan

Digital, aplikasi dan game, dan ini sangat terkait dengan apa yang disebut targetnya pak Jokowi, sub sektor, pengembangan aplikasi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: