Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan Radiologi

PEMERIKSAAN radiologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis dan menunjang prosedur medis. Pemeriksaan radiologi berguna membantu dokter melihat kondisi bagian dalam tubuh pasien. Dahulu sebelum pemeriksaan radiologi ditemukan, seseorang yang mengalami kecelakaan sering memerlukan pembedahan untuk mencari organ apa yang terganggu atau mengalami trauma.

Namun saat ini dengan pemeriksaan radiologi baik dengan pemeriksaan rontgent maupun CT scan, trauma atau kelainan pada organ dapat didiagnosis lebih cepat dan akurat sehingga mendapatkan terapi yang lebih cepat dan akurat.

Pemeriksaan radiologi terdiri dari beberapa macam alat, ada yang menggunakan energi sinar x atau x-ray untuk menghasilkan gambar seperti rontgent x-ray, fluoroskopi, dan CT scan. Ada juga pemeriksaan yang tidak menggunakan sinar x-ray seperti USG dan MRI.

Saat ini sinar x-ray dapat digunakan untuk skrining, diagnosis bahkan terapi. Untuk diagnostic x-ray dapat mendiagnosis penyakit mulai dari kepala hingga kaki seperti penyakit paru, jantung, usus, ginjal dan penyakit lainnya.

Sinar x atau X-ray sendiri merupakan suatu bentuk energi seperti energi cahaya atau gelombang radio yang dikenal sebagai radiasi. TIdak seperti gelombang cahaya, energi x-ray dapt menembus tubuh, sehingga dapat menghasilkan suatu gambar pada film.

Dosis radiasi yang diterima tubuh dalam pemeriksaan x ray seperti rontgent dada, tulang pada umumnya tidak memiliki efek samping. International Commission on Radiology Protection sendiri telah menentukan factor resiko terjadinya kanker sebesar 0,05% per mSv.

Namun factor resiko radiasi ini lebih besar pada anak-anak sekitar 2 kali lipatnya, karena sel-sel di dalam tubuhnya masih bertumbuh sehingga rentan terjadinya mutasi. Untuk pemeriksaan rontgent dada yang sering kita lakukan nilainya hanya sekitar 0,1mSv, lalu misalkan seperti foto tulang, sekitar 0,001mSv.

Untuk pemeriksaan CT scan juga bergantung pada organ yang diperiksa, contoh CT scan kepala sekitar 1,6mSv, CT scan dada 6,1mSv. Apabila kita perhatikan pemeriksaan-pemeriksaan seperti CT scan memiliki dosis ekfektif yang lebih besar dibandingkan dengan batasan dosis efektif yang disebutkan tadi.

Namun apabila kita bandingkan dengan resiko radiasinya, maka sebagian besar prosedur pemeriksaan resikonya relatif rendah. Oleh karena itu dalam penggunaannya dokter akan mempertimbangkan risiko dan benefitnya, di mana apabila dokter tidak dapat mendiagnosis secara akurat, hal ini juga akan beresiko terhadap keterlambatan atau pemberian terapi yang tepat bagi pasien.

Jadi dapat disimpulkan bahwa benefit atau keuntungan dari pemeriksaan radiologi, yaitu keakuratan diagnosis, jauh lebih besar dibandingkan resiko radiasi yang nilainya sangat kecil.

Pemeriksaan radiologi ini dikerjakan sesuai pada kebutuhannya. Untuk pemeriksaan Medical Check up, rontgent dada umumnya digunakan dalam medical check up untuk menskrining adanya TBC paru, sedangkan untuk mendeteksi kanker paru, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan skrining dengan low dose CT scan bagi perokok atau yang dahulunya perokok, yang berusia 55-74 tahun, yang telah merokok minimal 1 pak sehari selama 30 tahun atau lebih, baik yang saat ini masih merokok atau yang sudah berhenti dalam 15 tahun terakhir. 

Oleh karena itu untuk kebutuhan diagnostik atau untuk mengetahui kelainan atau penyakit, maka dokterlah yang akan memutuskan pemeriksaan radiologi apa yang dibutuhkan oleh kita. Dari hasil pemeriksaan radiologi yang dilakukan, dokter akan menggabungkan dengan data klinis (wawancara pasien dan pemeriksaan fisik pasien), laboratorium dan data-data lainnya untuk menghasilkan suatu diagnosis yang tepat dan akurat. Olehkarena itu sebaiknya pemeriksaan radiologi dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter yang menangani pasien tersebut.

Terakhir, hal-hal penting yang perlu disampaikan ketika seseorang akan menjalani pemeriksaan radiologi adalah beri tahu dokter jika anda sedang hamil. Apabila anda sedang hamil, dokter akan memberikan proteksi saat anda sedang diperiksa, atau memberikan alternatif lain apabila terdapat  alternatif pemeriksaan yang lebih baik.

Beri tahu dokter pula riwayat pemeriksaan radiologi yang pernah anda lakukan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: