Presiden Vietnam Kunjungi Laos, Mempererat Hubungan Persahabatan
KUNJUNGAN Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc ke Laos hari ini, Senin (9/8), semakin memperdalam hubungan dua tetangga itu. Rombongan Phuc yang berisi istri serta delegasi tingkat tinggi dari partai dan pemerintahannya tiba di ibukota Laos, Vientiane pada Senin pagi.
Mereka memulai kunjungan persahabatan resmi selama dua hari atas undangan Sekretaris Jenderal Partai Revolusioner Rakyat Laos (LPRP) sekaligus Presiden Laos Thongloun Sisoulith, seperti dimuat Nhan Dan .
Ketibaan rombongan Phuc di Bandara Internasional Wattay langsung disambut oleh para petinggi partai dan pemerintahan Laos, termasuk Walikota Vientiane Atsaphangthong Siphandone dan Dutabesar Vietnam untuk Laos Nguyen Ba Hung.
Dikutip berita RMOL.ID Ini merupakan kunjungan resmi pertama Phuc ke luar negeri sejak kunjungan sebagai Presiden Vietnam, dan pertama kali bagi Laos menerima kunjungan pemimpin asing sejak Kongres Partai ke-11.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Phuc memulai untuk melakukan pembicaraan dengan Sisoulith. Keduanya akan membahas sejumlah isu penting dalam hubungan bilateral, termasuk upaya untuk membahas bidang politik, keamanan, pertahanan, investasi, perdagangan, hingga sosial budaya. Keduanya juga akan membahas isu-isu kawasan dan internasional.
Setelah itu, kedua pemimpin akan menyaksikan berbagai dokumen kerjasama penting di berbagai bidang, termasuk anti-narkoba.
Phuc juga menghadiri upacara upacara terima Gedung Majelis Nasional Laos, yang merupakan hadiah khusus Vietnam.
Phus juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Laos, Ketua Majelis Nasional, dan mantan pemimpin negara.
Sesuai jadwal, Phuc juga akan menerima kepala Front Lao untuk Konstruksi Nasional dan Presiden Asosiasi Persahabatan Laos-Vietnam, serta mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam di Vientiane.
\"Kunjungan ini akan berkontribusi untuk memperdalam persahabatan, solidaritas khusus, dan kerjasama yang komprehensif antara kedua negara, sehingga lebih baik dalam pembangunan di masing-masing negara,\" ujar Dubes Hung.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: