BPS Catat Ekspor Pertanian Anjlok 12,08 Persen di Juli 2021

BPS Catat Ekspor Pertanian Anjlok 12,08 Persen di Juli 2021

KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan, bahwa sektor yang mengalami penurunan ekspor secara bulanan pada Juli 2021 diantaranya industri pertanian turun 12,08 persen secara bulanan menjadi USD290 juta.

Kemudian, ekspor industri pengolahan berkurang 3,63 persen secara bulanan menjadi USD13,56 miliar. Industri pertambangan dan lainnya koreksi 1,65 persen secara bulanan menjadi USD2,86 miliar,” imbuhnya.

“Namun, secara tahunan kinerja ekspor sektoral masih meningkat. Hanya sektor pertanian yang mengalami penurunan secara tahunan sebesar 17,99 persen,” kata Rabu (18/8/2021).

Menurut Margo, yang menyebabkan penurunan ekspor hasil pertanian secara yoy adalah untuk komoditas tanaman aromatik dan rempah-rempah, kemudian kopi, dan sarang burung.

“Ini komoditas yang saya anggap penurunannya cukup besar di sektor pertanian,” ujarnya.

Sementara golongan barang komoditas ekspor yang meningkat yakni lemak dan minyak hewan nabati, berbagai produk kimia, pupuk, pakaian dalam dan aksesorisnya, serta nikel dan barang daripadanya.

“Sedangkan komoditas ekspor yang melemah meliputi tembaga dan barang daripadanya, mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanis, kendaraan dan bagiannya, serta besi dan baja,” tuturnya.

Berdasarkan negara tujuan ekspor, kenaikan ekspor terjadi ke India mencapai USD272,7 juta, Pakistan USD91,6 juta, Taiwan USD88,6 juta, Mesir USD64,1 juta dan Italia USD58,2 juta.

Sedangkan penurunan nilai ekspor terjadi ke sebesar China sebesar USD566,4 juta, Jepang USD169,2 juta, Filipina USD136,4 juta, AS USD114,1 juta, dan Thailand USD111,5 juta.

“Meski demikian, pangsa ekspor Indonesia tidak berubah, yakni terbanyak masih ke China mencapai 21,35 persen. Setelah itu ke AS sebesar 12,08 persen, dan Jepang 7,14 persen,” pungkasnya. (fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: