Menlu Retno: Indonesia Ingin Lihat Afghanistan yang Damai, Stabil, dan Makmur

Menlu Retno: Indonesia Ingin Lihat Afghanistan yang Damai, Stabil, dan Makmur

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan pertemuannya dengan perwakilan Taliban pada 26 Agustus lalu. Dalam pertemuan, Retno menyampaikan tiga pesan setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan Afghanistan.

======================

MENLU Retno mengatakan ada tiga poin yang disampaikannya dalam pertemuan tersebut. Pertama, pentingnya pembentukan pemerintah yang inklusif di Afghanistan.

Kemudian poin kedua, sambung menlu, harus ada jaminan Afghanistan tidak dijadikan sebagai tempat latihan bagi aktivitas kelompok teroris yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas kawasan serta dunia. Ketiga, pentingnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan.

“Satu-satunya keinginan Indonesia adalah melihat Afghanistan damai, stabil, dan makmur,” kata Menlu Retno saat Rapat Kerja Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/9).

Ia menjelaskan, pertemuan dia dengan perwakilan Taliban dalam rangka menyampaikan pesan Indonesia bagi Afghanistan setelah kelompok itu merebut kekuasaan. “Pertemuan tersebut kami sengaja gunakan untuk window opportunity atau kesempatan yang masih terbuka untuk menyampaikan pesan dan harapan Indonesia terhadap Afghanistan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pihak Taliban menyampaikan komitmennya untuk berusaha keras membentuk pemerintahan yang inklusif di Afghanistan. Selain itu, menurut dia, Taliban menyampaikan akan menunjuk pejabat sementara di beberapa posisi.

Di antaranya menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, menteri pendidikan, kepala intelijen, gubernur bank sentral, gubernur Kabul, dan wali kota Kabul. “Mereka (Taliban) katakan penunjukan tersebut hanya sementara sambil berupaya membentuk pemerintahan yang inklusif,” katanya.

Ia menjelaskan, saat dia ke ke Doha, Qatar, juga sempat melakukan pertemuan terpisah dengan menteri luar negeri Qatar dan utusan khusus presiden Amerika Serikat untuk urusan Afghanistan. Langkah itu, menurut dia, perlu dilakukan untuk mendapatkan catatan komparasi terkait situasi di Afghanistan agar memudahkan pengambilan keputusan bagi Indonesia ke depannya.

“Kunjungan singkat kami ke Doha tersebut berlangsung kurang dari 24 jam, antara lain untuk \'compare note\' situasi Afghanistan dan proyeksi kedepan sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan,\" tandas Menlu Retno. (khf/fin)

BACA JUGA:

-Menlu Retno Temui Taliban Tekankan Perlindungan Hak Perempuan

-Ganjil Genap Kota Cirebon, Intensitas Penjagaan Mulai Dikurangi

_Breaking News: Mulai Besok Ganjil Genap di Kota Cirebon Dihentikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: