Pabrik Es Rugi, Berhenti karena Mesin Rusak

Pabrik Es Rugi, Berhenti karena Mesin Rusak

GEBANG- Pengelola Pabrik Es Berkah Samudra di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Jaenal Arifin mengungkapkan alasan operasional pabrik berhenti. Diungkapkannya, dua mesin vital mengalami kerusakan. “Ya mesinnya itu rusak, sekarang sedang diperbaiki di Jakarta, karena memang mesin masih garansi. Tadi saya kontak orang yang benerinnya, katanya dia sedang nunggu spare part-nya. Kalau spare part-nya sudah ada, bisa langsung jalan lagi,” ujar dia, kepada Radar. Jaenal membantah, kalau selama mengelola pabrik es berhasil mencatatkan laba. Diungkapkannya, dalam satu hari, pabrik es yang dikelolanya hanya mampu menghasilkan delapan hingga sepuluh balok es. Padahal, biaya listrik yang harus dibayar sekitar Rp35 juta. Itu belum termasuk upah karyawan yang mencapai Rp10 juta. Oleh sebab itu, pabrik es kembali berpindah tangan pengelola. Jaenal mengungkapkan, pabrik es tersebut kini dikelola H Sirojudin. Sirojudin merupakan pengusaha yang sukses mengelola pabrik es di Lampung. Saat awal memegang pabrik es, Sirojudin berhasil meningkatkan kapasitas produksi menjadi 140 hingga 180 balok es per hari. Sayangnya, baru berjalan dua minggu operasional kembali terhenti karena kemampuan mesin tidak mendukung. “Sekarang mesinnya sedang kita perbaiki, mudah-mudahan bisa cepat selesai,” tuturnya. Sementara itu, pengelola baru Pabrik Es Berkah Samudra, H Sirojudin mengungkapkan, dirinya merasa terpanggil untuk memperbaiki manjemen dan produksi pabrik es. Dirinya khawatir, bila pabrik es tersebut tidak “ditolong” nantinya akan bernasib seperti pabrik es sebelumnya yang mesin-mesinnaya malah menjadi barang rongsok. “Saya pertama kali datang dan melihat kondisi pabrik es ini sangat kasihan, karena pabrik yang terbilang baru salah satu mesinnya sudah rusak dan listrik untuk operasiaonal pabrik terlalu besar. Pengeloal pabrik merasa berat untuk membayar penggunaan listrik tersebut, walaupun begitu saya akan coba menjalankannya. Itu juga kalau mesin sudah diperbaiki dan listrik sudah diturunkan dayanya,” bebernya. (den)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: