Waspada! Varian Mu Sudah Sampai Asia

Waspada! Varian Mu Sudah Sampai Asia

VARIAN baru dari Covid-19 yang dinamakan Mu atau B.1.621. asal Kolombia dikabarkan sudah tersebar di beberapa negara Asia seperti Jepang dan Hong Kong.

Oleh sebab itu, pemerintah diminta waspada menghadapi varian tersebut karena Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian asal Kolombia memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin.

Pengamat Kebijakan Publik Unpar, Asep Warlan Yusuf mengungkapkan, sebagaimana kebiasaan dalam konteks kesehatan, setiap ada gejala baru pasti ada tindakan yang lebih ekstra. Ketika PPKM di Jawa dan Bali mengalami penurunan level, ia meminta agar tidak diartikan sebagai kelonggaran dari berbagai kegiatan masyarakat. 

\"Karena varian Delta masih punya efek terhadap penularan, ditambah varian Mu. Pemerintah harus memastikan bahwa masyarakat dapat beraktivitas tetap dengan pengetatan protokol kesehatan,\" ungkapnya, dilansir dari berita RMOLJabar Kamis (9/9).

Apabila varian Mu tidak bisa diselesaikan dengan vaksin, pemerintah harus menyiapkan tindakan lain atau upaya ekstra. Namun, di sisi lain Indonesia tidak mungkin menutup gerbang keluar masuknya orang.

\"Jika ditutup total pun pasti akan berdampak pada berbagai kegiatan. Hemat saya sangat berat untuk kondisi saat ini,\" tuturnya.

Menurutnya, jika akan meningkatkan vaksinasi terhadap masyarakat juga, pemerintah harus mengomunikasikannya dengan ahli epidemiologi. Sehingga, dapat diketahui efektivitas peningkatan vaksinasi terhadap varian asal Kolombia itu.

\"Dikhawatirkan virus masuk, vaksin tidak bisa menangkal,\" tuturnya.

Ia menyarankan pemerintah memang harus menyiapkan strategi untuk mengantisipasi varian tersebut. Akan tetapi, saat ini baru terdapat tiga strategi yakni, 3T, rumah sakit serta tenaga kesehatan (nakes), dan anggaran yang memadai.

\"Apabila pemberian bansos dinilai berat, pemerintah harus menggerakkan masyarakat atau dunia usaha untuk berkolaborasi,\" kata Asep.

Kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha tentunya bertujuan untuk meringankan beban anggaran yang dikeluarkan untuk bansos. Kemudian, pemerintah juga harus mengantisipasi ketersediaan rumah sakit dan nakes karena dikhawatirkan varian tersebut baru bisa menimbulkan korban yang lebih banyak.

\"Jadi ini mau tidak mau harus dilakukan,\" tutupnya.(*)

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: