Kapolri Akui Kesulitan Ungkap Pelaku Penembakan
JAKARTA - Meski sudah ada 7 aparat kepolisian yang menjadi korban penembakan, namun pihak Polri masih belum menangkap satu pun pelaku atas penembakan tersebut. Bahkan, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengaku masih kesulitan mengungkap dan menangkap pelaku penambakan tersebut. Timur menjelaskan alasan mengapa pihaknya masih belum berhasil mengungkap para pelaku penembakan yang telah menewaskan empat anggotanya tersebut. dia mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih terus melakukan analisis barang bukti serta saksi dari seluruh peristiwa penembakan tersebut. \"Pengusutan teror bisa cepat, bisa lama, bisa juga tahunan. Tetapi yang jelas semua dalam pengawasan dan penyelidikan kita,\" kata Timur usai mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi III di DPR kemarin (16/9). Namun, Timur menolak bahwa pihaknya sama sekali belum dapat mengungkap pelaku penembakan tersebut. \"Begini, kita kan sudah menyebarkan foto dan DPO pelaku. Kalau yang di tiga tempat kejadian perkara berkaitan dengan Pondok Aren, Ciputat, saya kira sudah jelas tersangkanya,\" ujarnya kepada wartawan. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya belum mengungkap lokasi atau tempat tinggal para pelaku penembakan tersebut. \"Kalau memang ada, pasti ditangkap. Tapi kami belum mengetahui posisi pelaku,\" ujar Timur mengakui. Sementara itu, menanggapi maraknya penembakan oleh aparat kepolisian, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bahwa Kapolri harus memfasilitasi anggotanya dengan rompi antipeluru atau tameng kejut listrik. \"Saya rasa Polri dapat menyediakan itu dan banyak pihak yang bersediakan menyediakan perlengkapan tersebut,\" kata Bambang. Bambang juga mengatakan bahwa rompi antipeluru yang dimiliki Mabes Polri saat ini sangat terbatas. \"Perlengkapan tersebut perlu dipertimbangkan untuk keselamatan aparat yang ada di garda terdepan,\" ucapnya. Selain itu, terkait adanya empat aparat kepolisian yang tumbang karena ditembak, Bambang menekankan bahwa Polri diminta pantang mundur. \"Jangan mundur sejengkal pun. Polisi tetap wajib berseragam saat tugas, jangan takut untuk berseragam,\" pungkasnya. (dod)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: