Bukan Jakarta, Cirebon hingga Pekalongan Paling Rawan Tenggelam

Bukan Jakarta, Cirebon hingga Pekalongan Paling Rawan Tenggelam

CIREBON - NASA memprediksi Jakarta bisa tenggelam dalam beberapa tahun mendatang karena kenaikan permukaan air laut. Tapi, Cirebon hingga Pekalongan sesungguhnya paling rawan.

Hal itu sesuai dengan keterangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Cirebon, Pekalongan hingga Surabaya justru rawan tenggelam, karena penurunan permukaan tanah.

Peneliti Ahli Utama BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, kondisi morfologi daerah pesisir yang relatif datar membuat banyak aktivitas pembangunan infrastruktur jalan dan perekonomian terpusat di bagian utara Jawa.

Imbasnya, beban di utara Pulau Jawa sangat besar. Kondisi ini diperparah penyedotan atau penggunaan air tanah yang masif di wilayah tersebut juga memberi kontribusi tinggi terhadap penurunan permukaan tanah.

Peneliti Ahli Utama Bidang Teknologi Penginderaan Jauh BRIN, Rokhis Khomarudin memaparkan hasil pemantauan citra satelit yang membuktikan terjadinya penurunan muka tanah.

Wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah antara 0,1 cm hingga 8 cm per tahun

Kondisinya justru lebih parah terjadi di Cirebon antara 0,3 cm hingga 4 cm per tahun. Sedangkan Pekalongan antara 2,1 cm hingga 11 cm per tahun, Semarang antara 0,9 hingga 6 cm per tahun, dan Surabaya antara 0,3 hingga 4,3 cm per tahun.

Seperti dilansir Kontan, bagian pesisir utara Jawa, terutama Pekalongan, mengalami penurunan muka tanah yang paling tajam.

Menurut dia, kondisi geologi daerah pesisir yang cenderung lunak serta dibebankan dengan peningkatan pembangunan pemukiman dan penyedotan air tanah oleh penduduk sekitar menyebabkan penurunan muka tanah semakin tinggi.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: