Jujur ke Jokowi, Jangan Gimik
JAKARTA- Presiden Jokowi melakukan telekonferensi dengan para prajurit TNI saat HUT ke-76 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10). Jokowi berdialog langsung dengan sejumlah prajurit yang bertugas di berbagai wilayah. Termasuk yang sedang bertugas di luar negeri. Dalam dialog itu, para prajurit menyatakan kondisi di wilayah yang mereka jaga aman, terkendali dan kondusif.
Dialog tersebut jadi sorotan Effendi Simbolon. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP ini menyoroti laporan prajurit TNI ke Jokowi terkait kondisi lapangan. Dia mengatakan seharusnya prajurit TNI melaporkan kondisi sebenarnya di lapangan yang dinilai tidak mencukupi.
“Ketika upacara HUT, semua kelihatan rapi, bersih. Semua laporan siap laksanakan dan baik. Saya bilang kamu harus laporkan apa adanya ke Presiden. Misalnya, mana mungkin Miangas dijaga hanya 10 orang,” ujar Effendi di Jakarta, Selasa (5/10).
Prajurit TNI yang menjaga pertahanan di perbatasan, lanjut Effendi, kekurangan alutsista dan logistik. Namun, ketika menyampaikan laporan ke Presiden Jokowi, yang diucapkan kondisi siap.
“Saat upacara, ditampilkan siap. Sudahlah, ngapain gimik-gimik. Sampaikan walaupun itu di upacara resmi. Sampaikan kesiapan kami sangat terbatas Pak. Hanya cukup dua kali misalnya. Kenyataannya begitu kok. Logistiknya semuanya terbatas. Minim banget,” kata Effendi.
Menurutnya, sebagai anggota Komisi I DPR, pihaknya sudah memperjuangkan kesejahteraan dan alutsista TNI di DPR RI. Dia berharap prajurit TNI menyampaikan sejujurnya kondisi lapangan yang dirasakan saat menjaga kedaulatan Indonesia.
“Saya kadang-kadang bertanya sama mereka. Kalian kalau mau dibela, mbok ketika tampil di publik, apalagi dengan Presiden, jujur juga dong. Ketika di DPR kalian kami bela. Ketika ketemu Presiden, kalian semua bilang siap. Kalian bilang cukup. Ya kalau cukup, jalan apa adanya,” papar Effendi.
Effendi mengaku kerap melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah dan melihat prajurit TNI yang bertugas menjaga pertahanan. “Lapor ketidaksiapan karena ini misalnya. Begitu dong. Jangan kita hanya untuk memenuhi event abstrak, event yang selalu sifatnya seremonial dan enak didengar. Tapi kenyataannya,” jelas Effendi.
Dia menginginkan alutsista, logistik, hingga kesejahteraan TNI ditingkatkan. Karena itu, Komisi I DPR selalu memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan prajurit TNI. Terutama mereka yang bertugas di wilayah perbatasan.
Sementara itu, ada yang berbeda pada peringatan HUT ke-76 TNI kemarin. Selain digelar upacara di halaman Istana Merdeka, juga dipamerkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista). Pameran itu ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Dalam rangka hari ulang tahun TNI yang ke-76, kita memamerkan alutsista kita dan ini juga sebagai sebuah bentuk transparansi kepada publik bahwa APBN telah digunakan untuk membeli peralatan-peralatan ini,” ujar Jokowi.
Presiden berharap dengan digelarnya pameran alutsista tersebut, masyarakat bisa lebih mengetahui alutsista apa saja yang dimiliki oleh TNI, terutama peralatan yang jarang diketahui. Seperti peluncur roket Astros atau Artillery Saturation Rocket System. (rh/fin/jrl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: