Tegas! Jenderal Listyo: Kalau Tak Mampu, Kepalanya Saya Potong

Tegas! Jenderal Listyo: Kalau Tak Mampu, Kepalanya Saya Potong

JAKARTA - Banyaknya kejadian oknum polisi melakukan pelanggaran dari kode etik, disiplin, hingga pidana membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo geram.

Seperti aksi Kapolres Nunukan Syaiful Anwar menghajar anak buahnya, Brigadir Sony Limbong. Belum lagi aksi Bripka MN menembak mati rekannya sesama anggota Polri, Briptu Khairul Tamimi.

Jenderal Listyo menegaskan sejumlah kejadian heboh belakangan ini akan menjadi koreksi bagi Korps Bhayangkara.

Baca juga:

Sebab, apabila ada oknum polisi melakukan hal negatif, maka berdampak buruk juga bagi insititusi Polri. Hal ini juga akan membuat sia-sia polisi yang telah berbuat positif kepada masyarakat karena telah disamaratakan dengan polisi yang negatif.

“Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif yang ada,” kata Kapolri dalam siaran persnya, Kamis (28/10).

Orang nomor satu di korps baju cokelat ini lantas menyinggung soal kepemimpinan, baik itu polsek, polres, polda hingga tingkat pusat dengan mengutip peribahasa, \'Ikan Busuk Mulai dari Kepala\'.

\"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga,” tegas Sigit.

Menurut mantan Kapolda Banten ini, seorang pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Sebab, kata pria kelahiran 5 Mei 1969 itu, seorang pimpinan pasti menjadi contoh bagi anak buahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: