Rp180 Juta Ikut Hilang

Rp180 Juta Ikut Hilang

CIREBON - Penderitaan korban anjloknya kereta api Cirebon Ekspres (Cireks) di Indramayu Selasa lalu (9/11) tak hanya berakhir hanya di rumah sakit. Buna (55), salah satu korban warga Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon kehilangan Rp180 juta dalam insiden itu. Buna kini dirawat di RS Mitra Plumbon, Menurut Buna, dirinya saat itu hendak pulang dari Pasar Induk Jakarta. Saat di kereta dia bersama teman satu profesi, tengkulak beras. Ia membawa uang hasil penjualan 3 truk beras di Pasar Induk Jakarta. Buna duduk di gerbong 5. Pada saat kejadiaan korban dalam keadaan tidur. “Saat kejadian saya tidur, pas bangun saat sudah dievakuasi,” katanya. Selanjutnya ia tidak tahu lagi dimana tas berisi uang Rp180 juta hasil penjualan beras itu. Buna sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Awalnya handphone miliknya juga sempat hilang, namun ada yang berbaik hati mengembalikan handphonenya. Sementara itu, dokter yang merawat Buna, dr Yuni Purwanti mengemukakan dari hasil sementara, Buna mengalami benturan kepala. “Ia sempat tak sadarkan diri, dan mual-mual,” ungkapnya. DIPINDAH Para korban luka parah yang sempat mendapatkan pertolongan medis di RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, sebagian besar dirujuk ke sejumlah rumah sakit di wilayah Cirebon. Semuanya ada delapan korban, dan masih dua korban dirawat di RS miik Polri itu. Dari data yang dihimpun Radar, kemarin (10/11), ada lima korban dirujuk ke RS Pertamina Klayan Cirebon, tiga korban dirujuk ke RS Gunung Djati, Cirebon, satu korban dirujuk ke RS Pelabuhan Cirebon dan satu lagi ke RS Ciremai Cirebon. Yockie Nurafini, petugas jaga pada pendaftaran pasien RS tersebut,  menjelaskan, kedelapan korban itu dirujuk kemarin pagi. Rujukan itu, karena permintaan dari keluarganya. “Hampir keseluruhan, keluarganya meminta untuk dipindahkan. Mereka beralasan, biar lebih dekat dengan rumahnya. Karena sebagian besar dari mereka tinggal di Cirebon,” jelas Yockie. Menurut Yockie, pihaknya berencana akan merujuk kembali dua korban yang  masih terbaring di bangsal perawatan. Keduanya, Rudi (32) pramugara KA Cireks dan Yusman Firdaus (55), penumpang.  Rudi, warga Pasar Rebo, Jaktim, rencananya akan dirujuk ke salah satu RS di Jakarta. Sedangkan Yusman warga Desa Gegunung, Sumber, Cirebon belum diketahui pasti akan dirujuk ke  RS mana. “Saya nggak tahu sampai kapan akan disini terus. Padahal permohonan untuk minta dirujuk ke Jakarta belum dikabulkan. Masalahnya, kalau disini terus, kita jauh dari keluarga,” tutur Rudi dengan nada lirih, ketika ditemui koran ini di ruang perawatan. Kondisi luka yang diderita pria beranak satu itu, mengalami patah kaki bagian kiri, serta luka memar dan lecet. Di bangsal perawatan, Rudi hanya ditemani rekan kerjanya, Edy Silitonga yang selamat dari kecelakaan itu. Sedangkan Yusman, yang berada di ruang perawatan di sebelah ruang Rudi  mengalami luka serius pada tubuh bagian samping kanan. Kondisi luka lainnya, yakni kepalanya robek dan mengalami lecet di sekujur tubuhnya. Menurut istrinya, Ana Stacia (52), suaminya itu mengalami patah pada tulang iganya. Seperti diberitakan Radar kemarin, KA Cireks jurusan Gambir – Cirebon, mengalami kecelakaan di lokasi 500 meter dari stasiun Telagasari, Kecamatan Lelea, Indramayu, Selasa siang (9/11), sekitar 14.10. Dalam kecelakaan itu, 7 gerbong dari 10 rangkaian gerbong yang ada, lepas hingga akhirnya anjlok. Akibatnya puluhan penumpangnya mengalami luka-luka. (mul/kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: