Warga Batu Heboh Penampakan Kilat dan Gumpalan Asap Merah di Atas Gunung Welirang, Ada Apa Ya?

Warga Batu Heboh Penampakan Kilat dan Gumpalan Asap Merah di Atas Gunung Welirang, Ada Apa Ya?

BATU - Warga Kota Batu, Jawa Timur dihebohkan dengan penampakan kilat dan gumpalan asap merah diatas Gunung Welirang, sekitar pukul 17.00 sampai dengan 18.00 WIB, Senin (13/12/2021).

Tentu saja, fenomena kilat dan gumpalan asap merah tersebut menjadi perbincangan warga setempat.

Mereka khawatir, kilat dan gumpalan asap merah tersebut berasal dari erupsi gunung.

Menanggapi hal tersebut, BMKG Karangploso, menjelaskan bahwa kilat tersebut merupakan cuaca ekstrem yang berasal dari awan Cumulonimbus (CB). \"Hal tersebut lumrah ketika siangnya terik. Maka, sorenya bisa muncul awan CB,\" jelas BMKG Karangploso.

Lalu, apa sih awan CB tersebut?

Mengutip keterangan dari climate4life.info bahwa awan Cumulonimbus merupakan jenis awan yang dikenal menghasilkan cuaca buruk seperti puting beliung, hujan es dan angin kencang.

Awan Kumulonimbus juga menghasilkan petir dan kilat. Awan Kumulonimbus tumbuh secara konvektif menjulang tinggi seperti menara. Ketinggian dasarnya berkisar pada 450-600 meter dengan tinggi puncak dapat mencapai 12 kilometer.

Secara harfiah Cumulonimbus berasal dari bahasa Latin, \"cumulus\" yang bermakna terakumulasi dan \"nimbus\" yang berarti hujan.

Awan CB biasanya direkomendisikan untuk dihindari dalam penerbangan, karena dapat menghempaskan suatu pesawat terbang.

Umumnya, pembentukan awan cumulonimbus (CB) terdiri dari tiga fase, yaitu fase pertumbuhan, fase matang dan fase punah.

Fase pertumbuhan merupakan fase awal terbentuknya awan cumulonimbus, di mana angin bergerak ke atas.
Cirinya adalah pada siang hari tingkat kelembapan udara tinggi, sehingga di tubuh manusia terasa gerah.

Hal tersebut dinamakan proses konvektif pengangkatan massa udara yang akan berkembang menjadi awan seperti CB sedang terjadi.

Awan CB mulai terbentuk saat kondisi atmosfer yang tidak stabil. Pada saat itu pengangkatan massa udara sangat kuat bergerak vertikal mencapai ketinggian maksimal.

Sementara, fase matang adalah di mana massa udara berubah menjadi air dan juga butiran es. Di dalam awan CB sendiri akan ada pergerakan massa udara ke atas dan juga pergerakan ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: