SMAK Penabur Cirebon Juarai Perlombaan Logika

SMAK Penabur Cirebon Juarai Perlombaan Logika

CIREBON- Salah satu siswa SMAK Penabur Cirebon berhasil memenangkan perlombaan Bebras Indonesia Challenge 2021 yang diselenggarakan secara daring oleh Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Maranatha, Bandung, belum lama ini.

Siswa tersebut adalah Nicholas Irvin Suhendi. Dia merupakan pelajar SMAK Penabur Cirebon jurusan IPA dan masih duduk di bangku kelas 3. Dalam challenge tersebut, Irvin –sapaan akrabnya- berhasil sukses menempati peringkat juara ketiga dalam event nasional tersebut.

Kepala SMAK Penabur Cirebon Gunawan SSi mengatakan pihaknya bersyukur dapat memenangkan perlombaan yang berskala nasional itu. Apalagi, pada kesempatan itu, ditunjukan juga kemampuan Computational Thinking secara sukarela, mandiri, dengan cara menyenangkan, penuh kejujuran dan kegembiraan.

“Ini adalah kesempatan para peserta didik kami dan mempraktekkan akhlak mulia, berpikir kritis dan kreatif serta kebhinekaan global di dunia maya, khususnya di bidang Computational Thinking. Dan kami berhasil membuktikannya,” tutur Gunawan.

Sekadar informasi, computational thinking atau pemikiran komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah dengan menguraikan setiap masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan yang efektif dan efisien. 

Selain itu, Gunawan juga menjelaskan, pihaknya akan terus melatih para peserta didiknya agar ke depannya bisa semakin terus terasah dalam hal logika dan lainnya. Serta, bisa semakin terus berprestasi dalam ajang nasional hingga internasional. “Kita terus siapkan peserta didik kita untuk menjadi siswa berprestasi,” kata Gunawan.

Sementara itu, Irvin menjelaskan bahwa ketika mengikuti lomba ini ia mulai melatih dirinya dengan soal-soal yang pernah dikeluarkan tahun-tahun sebelumnya. “Terbantu dengan pelatihan informatika yang diadakan sekolah beberapa kali. Bahkan sekolah menyediakan link-link website yang berisi soal latihan,” katanya.

Bahkan, siswa kelahiran tahun 2004 itu tidak menyangka bisa memenangkan perlombaan yang diikutinya untuk kedua kali itu. “Aku bersyukur bisa menang. Apalagi babaknya itu susah karena harus selesaikan masalah-masalah menggunakan logika,” tutur Irvin.

Ke depannya, Irvin mengatakan akan terus mengasah bakatnya dalam bidang tersebut. “Itu mengasah kita untuk terus menggunakan logika dalam memecahkan masalah. Aku akan terus kembangkan bakatku ini,” tutupnya. (jrl/opl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: