Jago-Jadi Klaim Menang Satu Putaran

Jago-Jadi Klaim Menang Satu Putaran

CIREBON - Optimisme sejumlah pasangan calon untuk lolos dan bisa bertanding pada putaran kedua Pilbup Cirebon bisa jadi pupus. Itu setelah PDIP bersama Sunjaya Purwadi Center merilis hasil real count yang memenangkan Sunjaya-Gotas cukup satu putaran. Pasangan dengan jargon Jago-Jadi itu mendapatkan persentase 31,03 persen atau 218.792 suara. Kemudian posisi kedua ditempati Hebat dengan 18,33 persen alias 129.262 suara, disusul pasangan Luthfi-Arimbi dengan 17,93 persen alias 126.436 suara. Kemudian pasangan Marhaban dengan 13,72 persen atau 96,706 suara, Insyaf-Darusa dengan 9,55 persen atau 67.317 suara dan terakhir pasangan Ason-Elang dengan 9,44 persen alias 66.550 suara. Real count ini didasari dari lembar C1 yang dimiliki para saksi yang disebar ke masing-masing TPS. Hasil C1 ini menunjukkan bahwa jumlah suara yang sah sebesar 705.063 dan yang tidak sah sebesar 31.015 suara, sehingga partisipasi pemilih hanya sebesar 43,37 persen. Menurut Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ir Ketut Sustiawan dalam konferensi persnya, kemarin petang (7/10), bahwa real count ini merupakan hasil rekapitulasi suara yang berasal dari 3.650 TPS se-Kabupaten Cirebon melalui lembar C1 yang sudah terkumpul. “Hasil ini menunjukkan kita menang satu putaran. Mudah-mudahan hasil ini akan membuat perubahan di Kabupaten Cirebon,” tuturnya. Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada para pendukung Jago-Jadi dan kader PDI Perjuangan untuk menahan diri, karena harus menghormati proses demokrasi yang sudah berjalan. Artinya, tetap harus menunggu hasil perhitungan yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Cirebon. “Tetap kita hormati hitungan KPU,” ucapnya. Tidak hanya menahan diri, ia pun menginstruksikan kepada seluruh kader PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon untuk mengawal suara dari TPS menuju desa, kemudian ke kecamatan, hingga KPU Kabupaten Cirebon agar hasil suara yang sudah diperoleh tetap aman. “Amankan surat suara dalam kotak suara, jangan sampai ada pihak-pihak yang mencurangi,” tegasnya. Setelah KPU Kabupaten Cirebon merilis hasil rekapitulasi suara, ia pun meminta kepada semua pasangan calon untuk sama-sama menghormati hasil yang sudah dipilih oleh masyarakat Kabupaten Cirebon. “Yang menang dan kalah harus sama-sama menghormati hasil ini,” ungkapnya. Ketut sangat yakin, kalau hasil perhitungan yang dilakukan oleh internal Jago-Jadi bisa dibuktikan kebenarannya, sehingga peluang untuk diberlakukannya putaran kedua sangat kecil sekali, bahkan tidak mungkin karena sudah di atas 30 persen. Tentunya, Jago-Jadi pun tidak gegabah, mereka pun membandingkan dengan hasil survei lembaga lain, namun hasilnya tidak jauh berbeda. “Kalau merujuk pada hasil C1 yang kami rekap, kami menang. Makanya, kami ajak untuk mengawal bersama-sama apa yang menjadi kehendak masyarakat Kabupaten Cirebon terwujud dalam pleno KPU,” bebernya. Lebih jauh, apabila dalam perhitungan manual di KPU hasilnya sama dengan PDI Perjuangan dan pasangan lain ada yang melakukan gugatan, pihaknya tidak terlalu menghawatirkan, karena sudah menyiapkan langkah politik dan hukum. “Kita punya data dan bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya. Sementara, dalam kunjungannya ke Graha Pena Radar Cirebon, calon Bupati Cirebon H Sunjaya Purwadi menyatakan, optimisme bahwa hasil perhitungan yang dilakukan oleh internal Jago-Jadi adalah hasil yang benar-benar riil, meski pihaknya akan tetap menghormati hasil perhitungan KPU. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh elemen partai dan simpatisan Jago-Jadi untuk mengawal agar tidak berubah, sebab kalau berubah akan memicu keramaian. “Kami akan tetap berpegang teguh terhadap C1, kalau hasil perhitungan KPU jauh berbeda, kami tidak akan menandatangani, kami juga punya pegangan,” katanya. Selain itu, pihaknya yakin KPU juga tidak menghendaki pemilukada ini dua putaran. Karena KPU harus mengajukan anggaran tambahan lagi yang mencapai Rp21 miliar. “Apakah bisa anggaran Rp21 miliar ini segera dicairkan dalam tempo waktu kurang dari satu bulan, karena 6 November harus pemilihan dan 8 Desember harus dilantik,” terangnya. Secara percaya diri, Sunjaya mengungkapkan bahwa masyarakat Kabupaten Cirebon menginginkan sebuah perubahan. Pasangan Jago-Jadi mudah-mudahan bisa menjadi representasi perubahan itu. “Dari desa sampai pelosok kota menginginkan nomor dua yang menjadi pemimpin ke depan,” ujarnya. Guna mengantisipasi keputusan KPU menjadi dua putaran, pihaknya sampai saat ini sudah menjalin komunikasi dengan seluruh pasangan calon. Karena sejak awal sudah dibangun perkawanan itu dan Jago-Jadi siap berhadapan dengan siapa pun apabila masuk dua putaran. “Namun, pada kenyataannya, pemilukada ini mudah-mudahan hanya satu putaran saja,” pungkasnya. Sementara, Ketua Tim pemenangan pasangan cabup-cawabup Hj Raden Sri Heviyana-H Rakhmat (Hebat), Rifki R Permana menyayangkan klaim PDIP yang menyebut Jago Jadi (Sunjaya-Gotas) sudah menang satu putaran. “Saya rasa ini salah satu upaya membelokkan opini masyarakat soal hasil pilbup. Mereka menyatakan pilbup dimenangkan pasangan Jago Jadi dalam satu putaran, padahal hasilnya sendiri belum diplenokan KPU. Saya harap masyarakat jangan dulu termakan opini tersebut, tetap menunggu hasil pleno,” jelas Rifky kepada Radar, Senin (7/10). Menurutnya, kalau memang pilbup dua putaran, mesti diterima secara legowo, karena masyakat lah sebagai penentu pemimpin Kabupaten Cirebon ke depan. Dia mengaku, selama ini pasangan Hebat tidak pernah melakukan manuver politik kotor. Pihaknya selalu menggunakan politik santun dan bersih. Dan pasangan Hebat, tidak pernah membuat isu miring tanpa disertai bukti riil. Senada, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) optimis pasangan cabup-cawabup Mohammad Luthfi-Ratu Arimbi masuk putaran kedua pada pemilihan bupati (Pilbup) Cirebon. Optimisme itu disampaikan Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kabupaten Cirebon H Sugiarto berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan Polmark dan Parameter. Bahkan pihaknya pun sudah mengantongi data C1. “Dari data quick count Polmark dan Parameter, kami optimis pasangan nomor urut 3 Luthfi-Arimbi masuk putaran kedua, karena tidak ada calon yang meraih di atas 30 persen. Dan Luthfi-Arimbi meraih suara terbanyak kedua. Kami pun sudah memiliki data C1 baik dari PPS maupun PPK,” paparnya. Pihaknya pun akan terus mengawal perolehan suara, hingga sampai pada rapat pleno penetapan pasangan oleh KPU. “Kami akan terus mengawal semua proses penghitungan ini. Untuk itu, kami minta KPU bersikap transparan dan adil. Sehingga, pilkada ini berlangsung demokratis,” tukas pria yang akrab disapa Kang Ato ini. Bukan hanya tim Hebat dan Luthfi, tim media pasangan H Nurul Qomar-H Subhan (Marhaban) juga masih berkeyakinan bisa menambah perolehan suara karena dari hasil rekapan C1 yang dibawa para saksi, ada penambahan suara cukup signifikan. “Kami apresiasi cara kerja tim-tim quick count dari berbagai lembaga, tapi kami yakin bisa masuk di putaran kedua. Kami tekankan pada para saksi dan relawan serta simpatisan Marhaban, untuk terus mengawal surat suara baik dari TPS ke desa maupun dari desa ke PPK. Sebab ada indikasi beberapa timses paslon main mata dengan oknum-oknum tertentu,” papar Toto Sugiharto dalam rilisnya. Pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Cirebon Drs H Ahmad Darsono mengungkapkan, hasil pemilukada Kabupaten Cirebon menunjukkan bukti, sebelum partai ini mengambil melangkah politik lebih jauh, alangkah lebih baik untuk memperbaiki internal dulu. Meski demikian, semuanya harus berbesar hati untuk menerima kondisi sekarang. “Ini akan menjadi pengalaman berharga. Yang pasti, kita semua harus tetap semangat,” ungkapnya. (jun/sam/fen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: