Kominfo Apresiasi Mitra Kolaborasi Cetak Talenta Digital

Kominfo Apresiasi Mitra Kolaborasi Cetak Talenta Digital

PEMERINTAH melakukan terobosan untuk mempercepat penyediaan talenta digital untuk kebutuhan transformasi digital. Program Digital Talent Scholarship (DTS) merupakan program ungulan dalam menyiapkan talenta digital di Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyatakan, Program DTS tahun 2021 sukses melampaui jumlah peserta yang ditargetkan sebanyak 100 ribu.

“Kegiatan Appreciation Day kita memberikan apresiasi kepada para mitra kita, karena target 100 ribu itu sekarang sudah tercapai 109 ribu para peserta pelatihan talenta digital. Jadi kami mengucapkan banyak terima kasih, kami melaksanakan acara ini kepada para mitra yang telah kita bekerja sama,” ujarnya dalam DTS Appreciation Day, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (16/12/2021).

Pelatihan DTS sendiri diharapkan dapat menjangkau seluruh segmen masyarakat agar dapat mengambil bagian sebagai talenta digital sehingga dapat menumbuhkan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia di era digital.

“Jadi kita melakukan pelatihan terus kemudian kita melakukan sertifikasi kepada para peserta pelatihan agar mereka bisa masuk ke industi, yaitu industri digital secara global dan industri digital nasional. Program pelatihan untuk mewujudkan masyarakat digital adalah salah satu dari arahan Bapak Presiden tentang akselerasi transformasi digital,” jelas Hary.

Menurut Hary, program DTS 2021 menggandeng mitra kerja baik dari kalangan akademisi, swasta, platform digital hingga perusahaan global ternama.

“Pelatihan itu bisa berlangsung dengan baik sesuai target dengan dukungan mitra kerja sama, bahkan melampaui target di tahun 2021,” tegasnya.

Melalui DTS Appreciation Day, Kementerian Kominfo juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti tahapan pelatihan hingga dinyatakan lulus dan sebagai alumni DTS 2021.

“Mereka mengikuti pelatihan ini dan mengimplementasi ke berbagai hal, ada yang bekerja, ada yang membuat startup sampai mereka mengikuti kejuaraan-kejuaraan di tingkat dunia, seperti ada juga yang difabel mereka mengikuti kejuaraan dunia dan mereka berhasil,” papar Hary.

Aplikatif

Hary menyatakan, salah satu pilar dalam program DTS adalah terkait dengan ekonomi digital, salah satu pelatihannya untuk menciptakan wirausaha digital dengan menggandeng mitra kerja yang mempunyai marketplace.

“Masyarakat kita latih untuk bisa masuk ke dalam marketplace sebagai wirausaha digital, mitra-mitra kita seperti Grab, Tokopedia, Bukalapak, terus kemudian ada Facebook dan lain sebagainya mereka bersama-sama kita untuk melatih bagaimana masyarakat mempunyai skills mengembangkan atau mengemas suatu produk,” ujarnya.

Di dalam marketplace, kata Hary, peserta yang memiliki produk akan didorong untuk mendistribusikan melalui digital marketing yang kemudian melakukan transaksi secara digital. Sehingga setiap peserta mampu untuk menjual berbagai produk baik kuliner, herbal dan jenis produk lain.

“Itu salah satu mitra kita mengambil sama-sama untuk disitu, jadi mitra mendapatkan berbagai macam produk-produk yang ada kemudian masyarakat bisa menjual produk itu ke masyarakat global,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: