Tunggu Hasil dari KPU, Luthfi-Arimbi dan Hebat Yakin ke Putaran Dua

Tunggu Hasil dari KPU, Luthfi-Arimbi dan Hebat Yakin ke Putaran Dua

CIREBON – Tidak ingin terprovokasi hasil real count Sunjaya Purwadi Center dan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon yang menempatkan pasangan Jago-Jadi menang satu putaran dengan persentase 31,05 persen, koalisi partai pengusung Lutfi-Arimbi mengambil sikap hati-hati. Kepada Radar, Ketua DPC PBB Kabupaten Cirebon Hermanto SH mengatakan, apa yang disampaikan oleh PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon merupakan hak mereka dalam berdemokrasi. Kalau perlu, semua pasangan calon mengaku menang, itu bukan persoalan. Namun, dalam pelaksanaan pemilukada ini, semua hasil keputusan pemilihan ada di tangan KPU selaku penyelenggara. “Kita juga sama punya hasil real count, tapi kami menghormati proses rekapitulasi KPU,” katanya, kemarin. Pihaknya sangat meyakini, jika pelaksanaan pemilukada ini akan berjalan dua putaran, salah satu kontestannya adalah pasangan Luthfi-Arimbi. “Kami sedang menyusun data C1 dan menyatakan Luthfi-Arimbi masuk putaran kedua mendampingi Jago-Jadi,” ucapnya. Menurut Hermanto, sesungguhnya apa yang dilakukan oleh PDI Perjuangan dengan mengumumkan hasil real count-nya, adalah salah satu bentuk upaya penekanan terhadap pihak lawan. Namun, dalam sebuah pertarungan politik hal ini sangat wajar. Tim Lutfi-Arimbi pun mempunyai data real count berdasarkan C1 yang akan diargumentasikan dalam rapat pleno KPU nanti. “Yang harus diperhatikan oleh masyarakat adalah keputusan KPU bukan keputusan masing-masing pasangan calon,” ujarnya. Hermanto juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan hasil hitungan lembaga survei atau pun data yang dimiliki pasangan calon. Hasil hitungan yang resmi ada di tangan KPU yang baru dikeluarkan pada Sabtu (12/10) mendatang. “Harusnya, masing-masing pasangan calon bisa menahan diri sebelum KPU memutuskan. Agar tidak membingungkan masyarakat, karena masing-masing calon merasa paling benar, sementara hasilnya tidak sama,” tegasnya. Hal yang sama juga diutarakan oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon H Sugiarto. Pihaknya tidak ingin terlalu berspekulasi mengenai real count yang dimuat PDI Perjuangan di berbagai media massa. Pihaknya lebih memilih untuk menunggu keputusan KPU nanti. “Kita hormati itu dan sah-sah saja, kami tetap yakin akan dua putaran dan Luthfi-Arimbi yang akan mendampingi pasangan Jago-Jadi,” singkatnya. HEBAT OPTIMISTIS Cabup pasangan nomor urut enam Sri Heviyana-Rakhmat (Hebat) mengklaim bahwa akan masuk pada putaran kedua. Ketua tim pemenangan pasangan Hebat, Rifky Razania Permana mengatakan, hasil suara keenam cabup Cirebon tidak ada yang mencapai angka 30 persen. Sementara suara terbanyak di peringkat kedua adalah pasangan Hebat. Artinya, pada perhelatan pilkada ini akan terjadi dua putaran. Apalagi, tim pemenangan Hebat, kata dia, memiliki lembar model C1 dari ketiga pasangan cabup lain. “Kita punya bukti C1-nya, dan sebagai perbandingan kami pun memiliki tiga C1 dari tiga calon lain. C1 ini tidak ada yang mencapai 30 persen, artinya kami tetap optimis Hebat masuk dua putaran, karena Hebat adalah suara terbanyak kedua,\" paparnya kepada Radar, Selasa (8/10) malam. Sebut Rifky, saat ini Hebat yang diusung Partai Hanura, PAN dan lainnya telah membangun komunikasi politik dengan  Partai Golkar, PKS, Demokrat dan Gerindra. Hari ini (Rabu) pihaknya akan jumpa pers terkait kepastiannya masuk dua putaran, dan sudah ada dukungan dari cabup lain. \"Yang jelas data C1 kita punya, semuanya bersih tanpa ada rekayasa atau opini publik. Makanya kami berani optimis, namun kami pun tetap menghargai keputusan KPU. Intinya kami telah membangun komunikasi politik bersama cabup dan partai lain. Partai-partai itu sepakat bahwa Hebat memiliki visi dan misi lebih jelas,\" tuturnya. Terpisah, calon bupati nomor urut 4 H Nurul Qomar meminta kepada semua pihak untuk menahan diri. Di tengah suhu politik yang tinggi, harusnya masing-masing pihak berusaha mendinginkan suasana, bukan malah menyulut api dengan saling klaim akan menang satu putaran dan dua putaran. “Kita hormati KPU lah, biarkan KPU melakukan penghitungan manual agar menghasilkan keputusan yang tidak dalam tekanan,” ucapnya. Sebab, dengan saling klaim terkait hasil real count membuat KPU merasa kesulitan dalam melakukan rekapitulasi data. “Gunakan politik yang baik dan santun,” katanya. KPU BICARA Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon Drs Iding Wahidin MPd mengatakan, rekap resmi surat suara pilbup belum dilakukan oleh KPU melalui pleno, sehingga klaim kemenangan berdasarkan quick count tidak memiliki kekuatan hukum. “Kami berharap masyarakat jangan sampai ada euforia apa pun, rekap di KPU itu dilakukan berjenjang, mulai dari TPS yang melahirkan model C. Semua pasangan mengirimkan saksi dan kami sudah mengundang saksi dari semua pasangan. Adapun ada yang mengirim atau tidak, bukan kewenangan kami,” ujar Iding, kepada Radar, Selasa (8/10). Menurutnya, untuk model C itu sendiri jumlahnya hanya ada 3.650. Jika ada model C lebih dari jumlah tersebut berarti ilegal atau palsu. Untuk angkanya sendiri itu sudah diketahui oleh semua TPS, karena telah ditempel di desa-desa. Semua lampiran hasil rekapitulasi masing-masing pasangan, sehingga seharusnya tidak ada angka liar. “Model C kami pegang termasuk panwaslu, saksi semua pasangan juga sama. Seharusnya di luar human error itu tidak ada perbedaan dan bisa dikonfirmasi saat rekap di tingkat desa. Di tingkat desa itu melahirkan model D yang dilaksanakan secara serempak Senin (7/10) lalu, dan tidak ada kejadian apa pun di tingkat desa termasuk komplain dari masing–masing saksi yang dikirim,” paparnya. Adapun model rekap KPU itu sendiri, lanjut Iding, ada di model D berdasarkan rekap dari desa. Bila dasarnya para calon klaim dengan model D, itu tidak ada masalah. Karena tidak ada model D lebih dari jumlah desa. “Setelah direkap di tingakat desa, kita masuk ke rekap tingkat kecamatan. Untuk model D itu sendiri sudah dimiliki oleh masing-masing pasangan. Sehingga kalau ada kekeliruan angka satu pun akan terkontrol oleh PPL, panwascam, PPS dan PPK. Apa yang dihasilkan oleh PPK akan melahirkan model DA, sehigga dari model DA ini akan direkap di kabupaten,” terangnya. Iding juga menegaskan, kepada PPK bahwa KPU tidak bisa megubah angka satu pun termasuk menambah atau mengurangi. Nanti, pihaknya akan meminta PPK untuk maju ke depan forum membuka kotak dan membacakan model DA. “Kami lakukan secara transparan, dan semua orang itu bisa baca, bahwa KPU tidak bisa menambah, mengurangi dan seterusnya, semua terkontrol secara berjenjang. Adapun yang mengontrol nanti adalah panwaslu, saksi dari enam pasangan. Kemudian kita juga mengundang enam pasangan, PPK yang akan membacakan model DA itu. KPU sekali lagi saya tegaskan, tidak mungkin merekayasa angka, kalau pun kami niat, tidak ada kesempatan,” terangnya. Dari model DA itu, kata Iding, berubah menjadi model DB yang akan menjadi berita acara, apakah ada yang mencapai 30 persen atau tidak. KPU sampai sekarang belum punya angka-angka dan keputusan. Sehingga meminta kepada semua masyarakat, pendukung, calon untuk bersabar. Sebab, prosedur KPU dilakukan secara berjenjang. “Kalau ada paslon yang mengklaim sudah final, tolong disikapi dengan bijak. Kami tidak merekap model C, tapi model DA. Kalau ada perbedaan tolong diselesaikan di tingkat desa, bukan di KPU Kabupaten. Apa pun yang terjadi kita tetap bekerja secara profesional sesuai dengan prosedur dan undang-undang,” tukasnya. RAYAKAN KEMENANGAN Walau KPU Kabupaten Cirebon baru akan mengumumkan siapa pemenang pemilukada Kabupaten Cirebon Sabtu (12/10), namun PDI Perjuangan sudah yakin akan menang. Keyakinan ini ditunjukkan dengan menggelar rapat persiapan kemenangan yang berlangsung di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Talun kemarin (8/10). Ketua DPC PDI Perjuangan H Tasiya Soemadi Al Gotas sekaligus sebagai calon wakil bupati Cirebon memimpin rapat yang dihadiri seluruh PAC PDI Perjuangan se-Kabupaten Cirebon. Didampingi Calon Bupati Cirebon H Sunjaya Purwadi, Gotas mengatakan, kemenangan Jago-Jadi sudah di depan mata. Tinggal satu langkah lagi, yakni menunggu hasil perhitungan suara KPU yang akan diumumkan Sabtu (12/10) mendatang. “Mari Kita sambut kemengan masyarakat Kabupaten Cirebon dengan gaya yang tertib dan santun,” katanya. Rencananya, agenda penyambutan ini akan digelar arak-arakan genjring bersenandung salawat, keliling wilayah Kabupaten Cirebon. Pihaknya ingin masyarakat Kabupaten Cirebon bisa mengubah image PDI Perjuangan yang biasanya terlihat garang, ternyata bisa bersalawat. “Jago-Jadi bukan hanya milik PDI Perjuangan, tapi milik masyarakat Kabupaten Cirebon yang sudah barang tentu masyarakatnya sangat religius,” ucapnya. Pihaknya berharap, perayaan ini tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tertib. Sehingga kondusivitas daerah tetap terjaga. “Perayaan ini hanya sebagai bentuk syukur atas kemenangan masyarakat Kabupaten Cirebon yang membutuhkan perubahan,” pungkasnya. (via/jun/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: