Ditinggal Jumatan, Kantor Desa Tumaritis Terbakar

Ditinggal Jumatan, Kantor Desa Tumaritis Terbakar

  HAURGEULIS – Kantor Desa Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis dilalap api, Jumat (11/10). Selain menghanguskan bangunan, kobaran api juga melalap seluruh dokumen penting dan surat-surat berharga milik para pegawai desa setempat. Keterangan yang dihimpun Radar, api yang diduga akibat korsleting listrik dari atap gudang kantor desa tersebut, baru diketahui warga sekitar pukul 11.45. Saat kejadian, kantor desa memang dalam keadaan kosong karena ditinggal para pegawai yang hendak menunaikan salat Jumat. Selanjutnya, teriakan adanya kebakaran disertai bunyi ledakan keras, sontak mengagetkan sebagian penduduk di pemukiman padat tersebut. Mereka lantas saling bahu-membahu menyelamatkan barang berharga dari dalam kantor desa, dan berusaha memadamkan api dengan alat-alat seadanya. Selain warga, puluhan anggota TNI, aparat kepolisian, dan Satpol PP terlihat datang ke lokasi untuk membantu upaya pemadaman. Bahkan beberapa warga terlihat menggunakan sprayer atau alat penyemprot yang biasa digunakan oleh petani untuk memadamkan api di bagian atap kantor desa yang berumur 47 tahun itu. Namun sayang, upaya warga maupun aparat sia-sia. Kobaran api terus membesar dan hanya dalam waktu satu jam seluruh bangunan yang sebagian besar materialnya dari kayu jati tersebut hangus terbakar. Api baru-baru benar-benar berhasil ditaklukan, setelah petugas Damkar Unit Pantura datang ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono melalui Kapolsek Haurgeulis AKP Apang Efendi mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP serta keterangan sejumlah saksi, dugaan sementara kobaran api yang meludeskan bangunan kantor Desa Tumaritis berasal dari hubungan arus pendek listrik. “Korsleting listrik. Mulanya asap berasal dari atap bagian gudang, lalu muncul kobaran api dan terus membesar. Atap bangunan itu roboh dan terjadilah kebakaran,” terangnya didampingi Camat Drs Asep Kusdianti MSi dan Danramil Kapten Inf Suganda yang langsung ke lokasi kejadian untuk ikut memimpin upaya pemadaman. Kuwu Tumaritis, Suwarno mengungkapkan, saat peristiwa terjadi kantor desa memang dalam kondisi sepi. Para pegawai termasuk dirinya, pulang ke rumah sebelum berangkat menunaikan salat Jumat di masjid. “Saya baru pulang dari kantor, mau mandi dulu terus ganti pakaian. Tapi pas mau berangkat ke masjid mau Jumatan, ada laporan kantor desa kebakaran,” katanya. Dia menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Rumah-rumah warga di sekitar kantor desa tetap aman dari amukan api. Namun, dokumen dan surat-surat berharga tidak berhasil diselamatkan. Seperti dokumen akta jual beli, SPT, serta data-data penting lainnya. “Hanya komputer dan televisi yang berhasil diamankan, yang lainnya ludes jadi abu. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” sambungnya. Menurut Suwarno, usia bangunan kantor desa terutama pada bagian atap memang sudah sangat tua. Separuh materialnya terbuat dari kayu jati, sehingga sangat mudah terbakar dengan cepat. Saat ini pihaknya masih mencari lokasi sementara kantor pemerintahan desa agar pelayanan  kepada masyarakat tidak terganggu. (kho)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: