Kesaksian Ujang Ngobrol dengan Teman Yang Sudah Meninggal
Orang tersebut merupakan teman di kampung halamannya, yang juga ikut naik bersama rombongan penumpang lain di Terminal Harjamukti.
“Saat itu saya sampai bangun dari tempat duduk untuk memanggil namanya,” kata Ujang.
Tetapi teman yang dipanggil, tidak seketika merespon teriakan Ujang, temannya memilih duduk di deretan kursi paling belakang.
“Waktu itu saya tidak curiga yang macam-macam,” kilah Ujang.
Baca Juga!
Merasa yakin bahwa yang dipanggil merupakan teman di kampungnya, Ujang pindah kursi untuk bisa duduk di sampingnya yang kebetulan kosong.
“Saya ajak ngobrol nyambung, tapi saya perhatikan mukanya seperti beda,” ujar pria yang sekarang menjadi kontraktor bangunan ini.
Ada perbedaan di raut wajah temannya itu, Ujang tidak berusaha mencari jawaban dengan menanyakan langsung kepada temannya itu.
Ujang beranggapan, mungkin temannya itu sedang mengalami masalah yang tidak mau diceritakan kepada dirinya.
“Untuk menghilangkan rasa canggung, saya tawarin dia rokok, tetapi dia tidak mau,” tambah Ujang.
Saat itulah Ujang merasa heran, dirinya tahu persis kalau temannya tersebut memiliki kegemaran yang sama, yakni menghisap rokok, mereknya pun sama.
Tawaran rokok ditolak, ditambah sikap dari tadi berbeda, membuat Ujang mulai menaruh kecurigaan kepada temannya itu.
“Waktu dia naik bus dia menenteng kantung plastik hitam, isinya apa saya tidak tahu tapi dari bentuknya seperti bola, bundar,” papar Ujang menceritakan kondisi waktu itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: