Laporannya Diambil Alih Bereskrim, Ada Isu Edy Mulyadi Mau Dijemput Hari Ini?

Laporannya Diambil Alih Bereskrim, Ada Isu Edy Mulyadi Mau Dijemput Hari Ini?

BADAN Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengambil alih penyelidikan kasus dugaan ujaran kebencian Edy Mulyadi. Tercatat belasan laporan polisi dibuat di seluruh Indonesia terkait kasus tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, laporan itu berasal dari berbagai macam elemen masyarakat.

Ahmad Ramadhan menyebut ada 3 laporan polisi, 16 pengaduan dan 18 pernyataan sikap berkaitan dengan pernyataan Edy Mulyadi.

\"Semua LP (laporan polisi), pengaduan dan pernyataan sikap dari berbagai elemen masyarakat. Akan dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh Bareskrim,\" kata Ramadhan kepada wartawan.

Ahmad Ramadhan juga meminta agar masyarakat mempercayakan penanganan kasus itu ke kepolisian.

\"Kami minta masyarakat kami imbau untuk tenang dan percayakan penanganan kasus ini kepada Polri,\" tambah dia.

Sementara, ada isu yang di twitter Edy Mulyadi akan dijemput polisi hari ini (26/1). Dan meminta masyarakat Kalimantan untuk tidak lagi melakukan aksi dan kembali bekerja seperti biasa.

@pengarang_sajak

Edy Mulyadi bakal dijemput hari ini 26 Januari 2022..

Gue berharap sodara2 kita di Borneo dapat meneruskan bekerja lagi mempersiapkan IKN..

Sebelumnya, tersebar cuplikan video Edy Mulyadi yang sedang mempermasalahkan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Ia menyindir Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Edy menyebut Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai macan yang jadi mengeong. Pernyataan itu kemudian menjadi viral di media sosial. Ia pun dilaporkan ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) oleh Kader Partai Gerindra.

Kemudian, Edy juga menyebut bahwa wilayah Kaltim sebagai \'tempat jin buang anak\' sehingga menjadi aneh apabila ibu kota negara dipindahkan ke wilayah tersebut. Ia pun menyebut bahwa segmentasi orang-orang di Kaltim adalah \'kuntilanak\' hingga \'genderuwo\'.

Ia pun kemudian meminta maaf kepada masyarakat terkait pernyataannya soal \'Kalimantan Tempat Jin Buang Anak\' tersebut. Menurutnya, ucapan tersebut hanya ditujukan untuk menggambarkan Kalimantan sebagai tempat yang jauh. (ing)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: