Bebas Tes
Gina, yang dulu saya sekolahkan ke Tiongkok, bertemu mahasiswa Korea yang juga lagi belajar Mandarin. Keduanya kawin secara Islam di Bandung. Kini Gina punya tiga anak.
Yang jadi sorotan dunia sekarang justru Tiongkok. Yang tetap menjadi satu-satunya negara yang menjalankan kebijakan \'Zero Covid. Setiap muncul beberapa kasus langsung lock down di satu area. Kadang satu kota. Atau satu provinsi. Keras sekali.
Hasilnya memang luar biasa. Sampai hari ini negara asal Covid-19 itu hanya mencatatkan penderita sedikit di atas 100.000 orang.
Pertanyaan dunia pada Tiongkok saat ini: kapan herd immunity tercapai di sana. Akan masih sangat lama. Dikhawatirkan ledakan baru bisa terjadi di sana kapan-kapan. Kalau pun tidak, rasa was-was terus menghantui kebijakan perekonomian internasionalnya.
Atau ledakan itu tidak akan pernah terjadi - -kalau imunisasi sudah begitu meratanya. Pun seandainya terjadi, bisa saja tidak perlu panik seperti dulu.
Hongkong adalah tes terakhir Tiongkok. Angka Covid di Hongkong melonjak luar biasa belakangan ini: di atas 30.000 sehari. Padahal pengawasan begitu ketat. Tingkat vaksinasi juga begitu tinggi.
Hongkong panik. Justru karena itu terjadi di tengah kebijakan \'Zero Covid\' yang keras.
Kelak ilmuwan akan menyimpulkan: kebijakan mana yang lebih baik.
Yang jelas manusia modern sudah begitu majunya: mampu mengatasi wabah yang begini hebatnya. Hari Minggu kemarin angka kematian akibat Covid mencapai 6 juta orang. Sedunia.
Dibanding dengan total jumlah penduduk yang 6 miliar, angka 6 juta itu hanya 0,1 persennya.
Itulah prestasi manusia modern. Seandainya tingkat kematian Covid ini sama dengan Flu Spanyol, berarti 1 miliar orang sudah meninggal dunia. Waktu itu, 1918, jangankan vaksin. Obat antibiotik saja belum ditemukan.
Ditarik ke usia Nabi Adam yang 8.000 tahun, kemajuan ilmu di hanya 100 tahun terakhir benar-benar fantastis.
Apa jadinya 30 tahun ke depan. Ketika Gibran Rakabuming Raka baru seumur bapaknya sekarang. Dan Lesty Kejora baru seumur Inul Daratista. (Dahlan Iskan)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: