Daya Beli Pasar Indonesia di Bawah Rp 300 Juta, Kendaraan Listrik Diharapkan Lebih Murah

Daya Beli Pasar Indonesia di Bawah Rp 300 Juta, Kendaraan Listrik Diharapkan Lebih Murah

Radarcirebon.com - Tren kendaraan listrik di Indonesia boleh dibilang masih melempem. Daya beli kendaraan listrik atau electric vehicle diharapkan lebih murah.

Mobilitas wargan Indonesia untuk pembelian kendaraan masih kurang dibandingkan di negara luar yang sudah lebih dulu banyak mengadopsi kendaraan listrik atau electric vehicle.

Kemenperin mengakui bahwa selain tersandung pandemi, pengembangan industri dan adopsi EV atau kendaraan listrik, masyrakat Indonesia juga masih memiliki sejumlah tantangan.

Salah satu tantangan yang paling dirasakan adalah masih mahalnya harga kendaraan listrik khusunya untuk mobil dan ketersediaan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU.

BACA JUGA:

Kendati demikian, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Taufiek Bawazier menegaskan, Indonesia optimistis dalam pengembangan dan adopsi kendaraan listrik lantaran sudah memiliki roadmap atau peta jalan terkait EV. “Kita optimistis.

Karena sudah ada (roadmap terkait kendaraan listrik) untuk adopsi EV mencapai 30 persen (dari masyarakat Indonesia). Artinya indonesia sudah ke arah situ,” ujar Taufiek di sela-sela acara Gaikindo Jakarta Auto Week di Jakarta, Selasa (15/3).

Dirinya melanjutkan, pemerintah juga optimistis bahwa sampai dengan tahun 2030, akan ada lebih dari dua juta kendaraan listrik sebagai piranti mobilitas masyarakat.

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: