Anak Bungsu Pendeta Saifuddin Ibrahim Ingatkan Ayahnya; Masa Mau Dipenjara Lagi?
Radarcirebon.com, JAKARTA – Ulah Pendeta Saifuddin Ibrahim yang sering membuat pernyataan kontroversial seperti menghina agama Islam, membuat anak bungsunya Momamar Khadafi merasa tidak tenang.
Moamar Khadafi ditemani kakaknya Saddam Husein diundang di kanal youtube Goldameir, milik ibu sambungnya, Sarah Ayu Ibrahim. Hadir dalam podcast itu juga Pendeta Saifuddin Ibrahim dan ibu sambungnya Sarah Ayu Ibrahim.
Saddam Husein dan Moamar Khadafi merupakan anak Pendeta Saifuddin Ibrahim dari pernikahan pertamanya dengan Nurhayati.
Dalam podcast tersebut Moamar Khadafi mengatakan tidak mau jika ayahnya harus kembali berurusan dengan hukum, dan masuk pernjara lagi.
Karena itulah, Khadafi berharharap ayah kandungnya yang masih disapa Abi itu lebih mencari sesuatu yang aman dalam menjalani agama barunya itu, bukan selalu membuat kegaduhan.
Moamar Khadafi berharap ayahnya tidak lagi membuat kegaduhan dengan melakukan penghinaan terhadap agama lamanya.
“Masa abi mau mengulangi lagi, dipenjara lagi. Dafi bingung waktu abi masuk penjara, pas umi (ibu kandungnya) meninggal,” kata Khadafi.
Moamar Khadafi juga mengingatkan Pendeta Syaifuddin Ibrahim agar dalam membuat pernyataan carilah bahasa yang lebih baik lagi dan enak didengar.
“Abi ini sudah tua 57 tahun, pilih bahasa yang lebih enak didengar, jangan seperti umur 17 tahun,” kata Khadafi.
Mendengar ucapan dari anak bungsunya, Pendeta Saifuddin Ibrahim langsung menyela. “Maksudnya seperti Abdul Somad, yang bilang dalam salib ada jin kafir?,” katanya.
Mendengar ucapan ayahnya, Moammar Khadafilangsung menyergah. “Sudahlah nggak akan ketemu kalau bahas ini. Maksudnya, abi cukup membahas yang Kristen saja, jangan bahas agama lain,” kata Khadafi.
Kakak kandung Moammar Khadafi, Saddam Husein juga ikut dalam moment tersebut mengingatkan, bahwa apa yang dilakukan ayah kandungnya itu harus bisa dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Saddam Husein mengatakan meskipun kini beda keyakinan, dirinya dan adiknya tidak mau berdebat dengan ayah kandungnya, karena masih menjunjung tinggi adab, dimana anak harus menghormati orangtuanya. (ing)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: