Pagar Puskesmas Sengaja Dijebol

Pagar Puskesmas Sengaja Dijebol

HARJAMUKTI – Berdasarkan informasi dari prakatisi  jasa konstruksi (jakon), diketahui kontraktor proyek anak kali Cikenis (AKC) yang kini sedang jadi sorotan karena sempat terhenti hingga dua pekan, adalah ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensinas) Kota Cirebon, Agus Iskandar. Lewat telepon, Agus menjelaskan, proyek terhenti karena pihaknya kesulitan bahan baku khususnya batu sebagai bahan utama pengerjaan senderan. Ia mengaku telah berupaya semaksimal mungkin, namun memang saat ini di tiap titik di daerah wilayah III Cirebon banyak proyek yang membutuhkan batu. “Saya tidak mengabaikan pengerjaan proyek, tapi bahan batunya memang sedang susah sekali,” katanya kepada Radar, Selasa (23/11). Agus berpegangan pada jadwal ketentuan masa pengerjaan proyek dari Dinas PUESDM Kota Cirebon yang mesti selesai pada 15 Desember 2010. “Saya upayakan terus, prioritas proyek dapat kelar tepat waktu. Pokoknya kita kebut,” ujarnya. Disinggung pihaknya kurang komunikatif hingga menyebabkan keresahan warga yang bertanya-tanya kenapa proyek terhenti, Agus mengakui hal itu. Setelah adanya kritik warga, ia akan memaksimalkan peran petugas proyek di lapangan agar bisa lebih memberi informasi mengenai perkembangan proyek AKC. Terkait pagar belakang Puskesmas Larangan yang jebol, rekanan Agus selaku pemasok batu yang tak ingin namanya dikorankan mengungkapkan, kontraktor memang sengaja menjebol pagar untuk kepentingan penyimpanan material proyek. “Sebelum penjebolan itu, kami sudah minta izin pada kepala TU puskesmas. Kalau tidak dijebol, material proyek mau ditaruh di mana, apa di jalan, nanti malah menutupi jalan dan akhirnya tak bisa dilewati,” terangnya. Rekanan yang seorang perempuan tersebut menegaskan kontraktor akan bertanggung jawab membangun kembali pagar, dan memikirkan solusi agar saat sore hari jelang pengerjaan proyek usai, demi keamanan puskesmas celah besar itu akan ditutupi pengaman sementara. Menanggapi pagar puskesmas yang pernah dikunjungi Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono jebol, Camat Harjamukti Suwarso Budi berkomentar tenang. Menurutnya, selama pengerjaan proyek masih dalam batas waktu yang ditentukan, pelaksana proyek tetap sebagai pihak yang bertanggung jawab. “Asal aja mlayu bae (asal jangan lari saja kontraktornya, red),” ujarnya. Sementara itu Ketua DPRD Kota Cirebon yang juga wakil rakyat asal dapil Harjamukti, Nasrudin Azis menjelaskan, pihaknya melalui Komisi B yang membidangi perekonomian dan pembangunan terus memantau perkembangan proyek AKC. Pun ketika proyek terhenti dan sempat heboh karena warga setempat mengancam akan mendemo Dinas PUESDM, beberapa anggota Komisi B langsung meninjau lokasi. “Sementara ini saya sudah dapat laporan dari rekan-rekan di Komisi B,” katanya. Namun, Azis tak ambil langkah cepat dengan menanyakan langsung persoalan pada kepala DPUESDM Kota Cirebon, Supriyadi. Ia mengandalkan Komisi B untuk menelusuri apa penyebab proyek sampai mandek. “Persoalan anak kali Cikenis tentu jadi perhatian dewan, apalagi Harjamukti asal dapil saya. Akan kita telusuri mengapa proyek terhenti,” tutur politisi Partai Demokrat itu. (ron)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: