Filosofi Ketupat Sunan Kalijaga, Diperkenalkan Abad ke-15
Radarcirebon.com - Sunan Kalijaga termasuk yang memperkenalkan ketupat. Juga filosofi pada makanan khas lebaran tersebut.
Sunan Kalijaga juga memperkenalkan tradisi lebaran ketupat atau pada 8 Syawal, yang memiliki filosofi tersendiri, hingga menjadi medium syiar Islam.
Filosofi ketupat Sunan Kalijaga tersebut diantaranya adalah ngaku lepat. Yang berarti mengakui kesalahan.
Kemudian, filosofi ketupat Sunan Kalijaga lainnya adalah laku papat atau empat laku yang disimbolkan dalam bentuk dari makanan terbungkus janur itu.
Baca juga:
- Pramudya/Yeremia Juara Badminton Asia Championship 2022, Ganyang Pasangan Malaysia
- Warga Panguragan Gantung Diri, Seminggu Setelah Istrinya Meninggal
Laku papat tersebut, diyakini memiliki unsur lebaran. Dengan asal kata lebar atau membuka pintu ampun lebar-lebar untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Kedua, luberan atau arti secara harfiah adalah berlebihan alias luber. Yang dimaknai sebagai sedekah kepada yang membutuhkan.
Filosofi ketupat Sunan Kalijaga berikutnya adalah laburan. Yakni, kembali suci layaknya seorang bayi baru lahir.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Innalillahi, 2 Orang Meninggal Dunia Saat Mau Adzan
- Keraton Kasepuhan Buka Selama Libur Lebaran, Ada Bazaar Hingga Workshop Kesenian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: