Selasar Gunung Jati, Wacana di Talk Show HUT RCTV, Begini Respons Bupati dan Wakil Walikota Cirebon

Selasar Gunung Jati, Wacana di Talk Show HUT RCTV, Begini Respons Bupati dan Wakil Walikota Cirebon

Selasar Gunung Jati dibahas dalam Talk Show HUT ke-11 RCTV.-Dokumen-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Selasar Gunung Jati menjadi tema yang diangkap dalam talk show di HUT ke-11 RCTV, Senin, 25, Juli 2022.

Pada sesi diskusi HUT ke-11 RCTV, wacana Selasar Gunung Jati tersebut dibahas dengan menghadirkan Bupati Cirebon H Imron, Anggota DPR RI Herman Khaeron dan Wakil walikota Cirebon Hj Eti Herawati.

Selasar Gunung Jati adalah sebuah wacana, terkait koridor yang menghubungkan antara kawasan keraton di Cirebon sampai dengan Makam Sunan Gunung Jati.

Sehingga koridor ini, nampak seperti sebuah kesatuan meski terpisah secara wilayah administratif Kota dan Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Pencabulan di Talun Cirebon, Pelaku Mengaku Sering Nonton Video Dewasa

Dalam pengantar sebelum dialog, CEO Radar Cirebon Group, Yanto S Utomo mengatakan, Cirebon perlu memiliki kawasan yang terintegrasi, baik secara sejarah, budaya, maupun potensi ekonomi, dan Selasar Gunung Jati ini bisa menjadi alternatif untuk kearah sana.

“Yogyakarta punya Malioboro, Cirebon pun bisa punya Selasar Gunung Jati, secara sejarah tentu dari keraton ke Makam Gunung Jati lurus sejajar, itulah Selasar Gunung Jati,” ungkap Yanto.

Merespon wacana Selasar Gunung Jati tersebut, Anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat, Ir H Herman Khaeron mengatakan bahwa wacana yang digulirkan menjadi hal yang realistis dan rasional, sehingga sudah sangat harus ditindaklanjuti.

“Ide dan gagasan pa Yanto tentang Selasar Gunung Jati ini tidak bisa kita bantah, menyatukan kebudayaan tidak bisa terhalang karena persoalan batas administrasi Kota dan Kabupaten Cirebon. Dulu Cirebon, tidak ada kota, tidak ada Kabupaten tidak ada batas administrasi, Cirebon ya Cirebon,” ungkap Kang Hero, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: “Ini Sekolahku” Berlanjut, BRI Renovasi SDN 006 Bandarsyah, Natuna

Dalam mewujudkan Selasar Gunung Jati, lanjut Hero, kita harus berfikir Out of The Box, karena wacana ini juga menjadi konsep pemerataan pembangunan lintas wilayah administratif, sehingga memang  harus ada peran pemerintah di atas, baik Provinsi maupun pusat yang mengambil alih.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron MAg pun sepakat dengan wacana Selasar Gunung Jati yang digulirkan, terlebih dasar-dasar pemikirannya didasarkan pada kajian melihat aspek histori Cirebon, dan itu memang harus dijadikan dasar untuk melakukan pembangunan.

“Kota dan Kabupaten itu satu, Cirebon, ibarat rumah, kota itu etalase, isinya itu Kabupaten, karena dari segi budaya, satu, budaya Cirebon, maka dari itu, kami sepakat, menyambut baik wacana Selasar Gunung Jati, apalagi itu akan bermanfaat untuk ekonomi dan budaya,” kata Imron.

Senada, Wakil Walikota Cirebon, Dra Eti Herawati pun mengapresiasi wacana yang digulirkan, terlebih itu sejalan dengan visi misi Kota Cirebon menuju kota wisata berbasish sejarah dan budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: