120 Anak Kembali Bersekolah

120 Anak Kembali Bersekolah

MAJALENGKA - Sebanyak 120 orang pekerja anak ditarik dan dikembalikan ke dunia pendidikan setelah sebelumnya mendapatkan pelatihan. Hal itu merupakan bagian dari Pengurangan Pekerja Anak mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) tahun 2013. Kepala Dinsosnakertrans Drs H Eman Suherman MM melalui Kasi Pengawasan, Bidang Hubungan Industrial, Syarat Kerja, dan Pengawasan Ketenagakerjaan (Hubin Syakerwas) Drs Sangap Sianturi menjelaskan, ratusan pekerja anak tersebut sebelumnya mendapatkan pelatihan dengan di-selter selama satu bulan terhitung mulai 7 Mei sampai dengan 5 Juni lalu. Dari pembinaan tersebut, anak dimotivasi oleh 12 orang pendamping. Disebutkan Sianturi, ke-120 orang pekerja anak tersebut di antaranya 1 orang masuk SD, SMP 5 orang, SMA 7 orang, SMK 32 orang, MAN 19 orang, MTs ada 10 orang, Aliyah 1 orang dan Ponpes 5 orang, serta sisanya melalui pelatihan kursus. \"Dari ratusan anak di bawah umur itu sebelumnya tidak bersekolah karena bekerja sebagai pelayan toko hingga menjadi penggembala. Melalui program pelatihan tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Majalengka akhirnya mampu mengembalikan mereka ke dunia pendidikan,\" ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (21/11). Melalui program keluarga harapan tersebut juga, sebagai mendukung wajib belajar 12 tahun. Terlebih undang-undang menyebutkan bahwa anak usia di bawah 18 tahun belum diwajibkan untuk dipekerjakan. Namun, dari 12 orang pendamping berdasarkan temuan di lapangan notabene para anak di Majalengka itu tidak bersekolah karena faktor ekonominya. Pihaknya juga berharap kepada instansi terkait seperti Dinas Pendidikan (Disdik), Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka dapat mengakomodir melalui upaya pengurangan pekerja anak di bawah umur. Pasalnya, dari data statistik yang dihimpun pihaknya tahun 2012 lalu saja, di Kota Angin tercatat masih sekitar 800 orang pekerja anak. Namun demikian berkat adanya program ini angka tersebut cenderung menurun. \"Tidak menutup kemungkinan dikaitkan dengan setiap tahun usianya bertambah, data tersebut juga bisa berkurang. Oleh karena itu kami berharap program-program ini bisa kembali ada di tahun yang akan datang,\" tuturnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: