Cuaca Buruk, Nelayan Dilarang Melaut

Cuaca Buruk, Nelayan Dilarang Melaut

INDRAMAYU - Cuaca di perairan laut Jawa bagian utara, dalam beberapa hari terakhir mulai tidak bersahabat dengan para nelayan. Angin kencang yang disertai dengan gelombang setinggi hampir tiga meter, sudah mulai tampak dan mengancam keselamatan nelayan. Menanggapi kondisi tersebut, administratur pelabuhan Indramayu mengeluarkan imbauan kepada para nelayan untuk sementara waktu menghentikan aktivitas melaut. Larangan itu terutama untuk nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil. “Kami mengimbau agar para nelayan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. Dengan kondisi cuaca yang dapat mengganggu aktivitas melaut, kiranya nelayan khususnya yang menggunakan kapal-kapal kecil untuk sementara waktu menghentikan aktivitasnya hingga cuaca kembali normal,” imbau Kepala Bagian Keselamatan Laut Pelabuhan Indramayu, Koko Sudeswara, Jumat (22/11). Kondisi cuaca yang buruk sangat rawan dan dapat menyebabkan kecelakaan di tengah laut. Terlebih ketinggian gelombang yang hampir mencapai 3 meter, sudah melebihi kondisi normal yang hanya berkisar 1 meter. Tingginya gelombang akan sangat membahayakan keselamatan nelayan, terutama nelayan yang menggunakan perahu tradisional di bawah 7 gross ton. Nelayan juga diingatkan untuk mewaspadai munculnya gelombang tinggi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Gelombang yang seketika dapat berubah ekstrem itu, diprediksi akan dibarengi dengan tiupan angin yang cukup kencang. Untuk menghindari hal itu, nelayan yang memaksakan diri untuk tetap melaut agar menghindari zona-zona tertentu yang diperkirakan satu garis dengan munculnya gelombang ekstrem tersebut. “Bagi nelayan yang berlayar pada kisaran 4 hingga 12 mil dari daratan, diimbau agar lebih waspada. Pada beberapa titik pelayaran laut Indramayu, terdapat sejumlah titik yang diprediksi menjadi pusat munculnya gelombang ekstrem. Diantaranya pada jarak 40 mil laut dari Tanjung Indramayu atau sekitar kepulauan Rakit atau pulau Biawak,” paparnya. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: