Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

dr. Tejo Nugroho--

Radarcirebon.com, CIREBON - DARAH rendah dan kurang darah adalah kondisi medis yang memiliki gejala yang hampir mirip tetapi sebenarnya berbeda. Tak heran jika sering kali keduanya dianggap sama.

Padahal, jika dilihat dari pengertian, penyebab dan cara mengobatinya, darah rendah dan kurang darah merupakan jenis gangguan kesehatan yang berbeda. Darah rendah disebut hipotensi, sedangkan kurang darah disebut anemia.

Pengertian darah rendah dan kurang darah

Penyakit darah rendah, atau disebut juga sebagai hipotensi adalah kondisi saat tekanan darah jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Darah rendah dapat terjadi baik sebagai suatu kondisi sendiri maupun sebagai gejala dari penyakit lain. Seseorang dikatakan mengalami hipotensi saat diukur tekanan darah di bawah 90/60 mmHg.

Sementara kurang darah disebut anemia yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang merupakan protein yang berperan untuk mengangkut oksigen dari paru ke seluruh tubuh. Ketika tubuh kekurangan sel darah merah tentu kadar Hb (hemoglobin) pun ikut berkurang. Anemia terjadi saat kadar hemoglobin termasuk kurang dari 13,5 gram/dL pada pria, atau kurang dari 12 gram/dL pada wanita.

Perbedaan gejala darah rendah dan kurang darah

Gejala darah rendah

Masing-masing penderita hipotensi bisa mengalami gejala yang berbeda tergantung tingkat keparahannya. Gejala ini paling umum terjadi karena otak tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.
Adapun sejumlah gejala yang dialami penderita hipotensi, di antaranya:
•    Pusing.
•    Penglihatan kabur atau terdistorsi.
•    Merasa lelah, lesu atau letih.
•    Mual.
•    Napas cepat dan pendek.
•    Kelelahan atau kelemahan.
•    Penurunan kesadaran (pingsan).
•    Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi.
•    Agitasi atau perubahan perilaku yang tidak biasa lainnya (seseorang tidak bertindak seperti dirinya sendiri), depresi.

Gejala kurang darah (anemia)

Gejala anemia juga bervariasi tergantung apa yang menjadi pemicunya. Umumnya, gejala anemia berhubungan dengan kekurangan oksigen yang dipasok ke organ dan jaringan tubuh.
•    Kelelahan dan kelemahan.
•    Kulit, gusi, atau kuku pucat
•    Pusing, terutama saat aktif atau berdiri.
•    Sakit kepala
•    Sesak napas
•    Sering merasa kedinginan, tangan dan kaki dingin
•    Detak jantung yang sangat cepat atau tidak teratur
•    Nyeri dada
•    Pingsan

Selain itu, gejala lain yang mungkin terjadi pada beberapa jenis anemia, yaitu penyakit kuning, pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran limpa atau hati, kesulitan berkonsentrasi, dan mengidam yang tidak biasa.

Penyebab darah rendah

Tekanan darah seseorang dapat berubah-ubah, tergantung jumlah darah yang dipompa jantung dan jumlah resistensi terhadap aliran darah di arteri. Biasanya tekanan darah berada pada angka yang paling rendah di malam hari dan meningkat tajam saat bangun tidur.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang mengalami darah rendah, yaitu: kehamilan, gangguan jantung, gangguan hormon, dehidrasi, kehilangan darah, infeksi berat, reaksi alergi, konsumsi obat-obatan tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: