Keluarga BD Santri yang Meninggal Karena Dikeroyok, Akan Menempuh Jalur Hukum Guna Mengungkap Kematianya
Ilustrasi -Pixabay-
Radarcirebon.com, TANGERANG - Keluarga BD santri Pondok Pesantren Modern Daar El-Qolam, Kabupaten Tangerang, tak bisa membendung kesedihannya.
Pasalnya, BD yang seharusnya menimba ilmu agama dan diharapkan menjadi generasi yang berguna untuk dakwah Islam harus tewas sia-sia karena dikeroyok para santri lainnya.
Oleh sebab itu, pihak keluarga menyatakan akan menempuh jalur hukum.
BACA JUGA:Jawa Barat dan Sumatera Barat Jalin Kerja Sama Sektor Pariwisata dan UMKM
Alasannya, pihak keluarga menilai kematian santri berusia 15 tahun itu sangat tidak wajar.
"Intinya kami dari pihak keluarga tidak menerima keluarga kami sampai meninggal dunia dengan tidak wajar," kata Lini yang mengaku sebagai tante korban, Senin (8/8/2022) dikutip dari fin.co.id.
Dia mengungkapkan, jika keponakannya itu tewas setelah dikeroyok oleh para santri saat sedang bergegas untuk masuk pondok.
BACA JUGA:Mahfud MD Sebut Ada 3 Tersangka Kasus Kematian Brigadir J, Kadiv Humas Polri: Menunggu Timsus Dulu
Kebetulan, pada hari nahas tersebut korban telat bangun pagi sehingga didatangi oleh teman-temannya. Hingga akhirnya terjadi peristiwa pengeroyokan.
"Posisi korban bermula di kamar mandi untuk bergegas masuk pondok. Seketika teman satu asrama pondok pesantren menghampiri korban untuk melakukan tindakan pengeroyokan," ungkapnya.
"Saat itu korban sedang telanjang di dalam kamar mandi," imbuhnya
Menurut dia, bukti pengeroyokan tersebut dia lihat badan korban yang penuh dengan bekas tonjokan yang menonjol di bagian perutnya.
BACA JUGA:PNM PKU Cetak Rekor MURI Webinar Pembangunan Keberlanjutan Perempuan Terbanyak
Lini juga mengatakan, dari keterangan para santri, pelaku yang berasa dari wilayah Serang, Banten tersebut, kerap memukuli tetangganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id