Kebutuhan Rumah Tanggung Jawab Pemda

Kebutuhan Rumah Tanggung Jawab Pemda

KEJAKSAN– Tim penilai Piala Adiupaya Puritama melakukan tugasnya di Kota Cirebon. Hal ini dalam rangka verifikasi lapangan Kota Cirebon untuk penilaian piala bidang permukiman dan perumahan itu. Rombongan tim penilai dipimpin Fery Hadinata diterima oleh Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH didampingi Plt Sekda Drs H Arman Surahman MSi diruang Adipura, Senin (25/11). Tim penilai, Fery Hadinata mengatakan tim terdiri dari beberapa unsur. Yakni, Kementrian Pekerjaan Umum (PU), LSM, dan pihak terkait lainnya. Hasil dari verifikasi data lapangan, akan dilaporkan kepada Kementrian PU. Selanjutnya, Kepala Daerah Kota Cirebon menyampaikan ekspos di Jakarta. “Kota Cirebon harus memikirkan cara agar pemukiman masyarakat lebih baik,” pesannya di hadapan peserta. Secara nasional, kebutuhan rumah mencapai 1 juta unit/tahun. Sedangkan, suplai rumah tidak lebih dari 400 ribu saja. Artinya, perlu ada pemenuhan 600 ribu setiap tahunnya. Disini, lanjut Fery, perlu kerjasama pemerintah dan stakeholder, khususnya lingkungan. “Setiap wilayah sama, hanya berbeda pengelolaannya saja,” terangnya. Kota Cirebon dengan kategori sedang, lebih muda menata permukiman dan lingkungannya. Kiat-kiat untuk itu, disampaikan kepada tim dari Pemkot Cirebon. Tim penilai yang juga Sekjen Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), HM Hidayat menjelaskan, kebutuhan permukiman merupakan tanggungjawab Pemkot Cirebon. “Menyelesaikannya tidak bisa sendiri. Harus melibatka stakeholder lainnya,” terang Hidayat. Pria murah senyum itu mengapresiasi Pemkot Cirebon. sebab, pertama kali ikut serta tahun 2012 lalu, langsung menjadi juara. Hal ini membuat tim penilai terkejut dan memberikan apresiasi. Dari 14 instansi penilai, menganggap Pemkot Cirebon telah serius dalam menangani perumahan dan permukiman. Jaminan memiliki kebutuhan papan itu, harus dipikirkan solusinya. Termasuk, penanganan pemukiman kumuh yang ada, dapat ditata secara komprehensif. Dari 21 kriteria, kata Hidayat, Kota Cirebon masuk nominasi di Indonesia. selain itu, ada empat kriteria tambahan yang perlu diperhatikan. Yakni, lingkungan, pengembangan perumahan, penanganan pemukiman kumuh, implementasi rutilahu. “Piala ini akan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI,” terangnya. Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH mengatakan, Pemkot Cirebon optimis mempertahankan piala Adiupaya Puritama. Selama ini, bersama-sama seluruh komponen masyarakat kota Cirebon, pemkot bersungguh-sungguh menyukseskan kebijakan maupun program bidang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang menjadi materi dan obyek penilaian tim. Di antaranya, penataan lingkungan perumahan berbasis kawasan, ketersediaan air bersih di lingkungan perumahan, perbaikan lingkungan permukiman seperti pengaspalan jalan/gang dan perbaikan selokan, serta keterpaduan pemerintah dan masyarakat melalui program sapa warga yang dilaksanakan setiap jumat berkeliling dari RW ke RW. Tentang Sapa Warga, lanjutnya, prinsipnya menerima keluhan dan memberikan solusinya terkait permasalahan lingkungan. Berbagai program pro rakyat pemkot Cirebon dalam pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya perumahan, telah dilakukan. Di antaranya, bantuan rutilahu tahun 2013 sejumlah 364 rumah dengan anggaran Rp1,6 miliar dari Kementrian, APBD Provinsi, dan APBD Kota Cirebon. Sedangkan, jumlah rutilahu yang pemkot usulkan tahun anggaran 2014 melalui kementrian PU sebanyak 480 rumah. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: