Santri Gontor Meninggal Dianiaya, Awalnya Berbohong Kini Penyelidikan Berlanjut
Gontor. Ilustrasi foto -Unida-gontor
Sebelumnya, pihak Gontor sempat memberikan keterangan palsu terkait kematian santri berinisial AM (17) tersebut.
Pihak keluarga awalnya mendapat informasi bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat.
Mereka baru menyadari hal itu tak benar ketika meminta kain kafan yang menutupi tubuh AM dibuka dan jelas terlihat beberapa luka lebam di sekujur tubuh korban.
BACA JUGA:Tak Disangka, Buah Salak Mengandung Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Soal Ruang Rahasia di Rumah Ferdy Sambo, Jawaban Irjen Dedi Tegas
Hingga akhirnya, juru Bicara Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid mengakui bawa pelaku penganiayaan AM adalah dua orang santri kakak kelas korban yang duduk di kelas 6 atau 12 SMA.
Berdasarkan keterangan pihak Gontor, kedua santri tersebut saat ini telah dikeluarkan dari ponpes dan di kembalikan ke orang tua.
Selain AM, polisi menduga masih ada santri lainnya yang jadi korban penganiayaan, yakni dua orang yang alami luka-luka.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara dan pra rekonstruksi, Polres Ponorogo, polisi menyita barang bukti berupa pentungan, air mineral, minyak kayu putih, hingga becak.
Polisi Periksa Sembilan Saksi
Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Catur Cahyono Wibowo menyatakan, bahwa penyidik telah memintai keterangan sembilan saksi.
Mereka adalah santri, pengasuh santri, dan dokter rumah sakit pesantren setempat.
Menurutnya, jumlah saksi dimungkinkan akan terus bertambah. Sebab, penyelidikan masih berlangsung.
Selain itu, olah tempat kejadian perkara dilakukan di sejumlah titik. Ini seperti di kawasan PMDG dan rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway