Ngeri! Anak di Indramayu Telan Kunci Gembok, Hasil Rontgen: Bersarang di Lambung

Ngeri! Anak di Indramayu Telan Kunci Gembok, Hasil Rontgen: Bersarang di Lambung

Kolase foto anak di Kabupaten Indramayu yang tak sengaja telan kunci gembok. -Utoyo Prie Achdie-Radarcirebon.com

Radarcirebon.com, INDRAMAYU - Seorang anak di Kelurahan Lemahabang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, tak sengaja telan kunci gembok saat bermain.

Kini, anak usia 8 tahun yang telan kunci gembok tersebut, menunggu tindakan selanjutnya dari RSUD Indramayu meski sudah dirujuk pula ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon.

Anak yatim bernama Muhammad Zulzalaly Wal Ikhrom (8) atau Zul, tak sengaja telan kunci gembok saat bermain di rumahnya yang ada di Kelurahan Lemahabang, Kabupaten Indramayu.

Saat kejadian, malam hari 14, September 2022, Zul sedang tidur-tiduran sembari bermain HP. Sementara kunci gembok, ditempatkan di bibirnya. Tanpa sadar, Zul lama kelamaan mengantuk.

BACA JUGA:Demo di Kabupaten Indramayu, Buya Syakur Yasin Minta Jaga Kondusivitas Daerah

BACA JUGA:Biadab! Siswa SLB di Susukan Cirebon Dianiaya Siswa SMA

Kunci gembok yang semula ada di bibirnya tersebut, seketika tertelan. Bahkan sempat menyangkut di kerongkongan. Zul sudah berusaha memuntahkannya, namun gagal.

"Saya lagi main HP sambil tiduran, terus kuncinya saya gigit-gigit. Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus gak sengaja kuncinya ketelan,’’ ujar Zul, saat ditemui di rumahnya.

Zul berulangkali berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan. Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman

Karena panik, Ibu kandung Zul, Nina Listiana (40), langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.

BACA JUGA:Harga Telur Menurun, Giliran Beras Mulai Naik

BACA JUGA:Bulog Cirebon Salurkan 30 Ton Beras Medium untuk Penuhi Kebutuhan Pangan di Cimajakuning

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul.

Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.

Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Sementara suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih bayi berumur tujuh bulan. Selama ini, dia hanya bisa bekerja serabutan untuk menghidupi ketiga anaknya. Penghasilannya dibawah Rp 50 ribu per hari.

BACA JUGA:Airlangga dan Ahmad Dhani Sambangi Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022

BACA JUGA:Bulog Cirebon Salurkan 30 Ton Beras Medium untuk Penuhi Kebutuhan Pangan di Cimajakuning

Nina mengaku tidak punya kartu BPJS, tidak punya kartu KIS. BLT juga tidak dapat. Saat Zul ditangani di RSUD Indramayu, Nina harus membayar biaya perawatannya karena bukan pasien BPJS. Untuk itu, dia terpaksa berutang ke tetangga-tetangganya.

‘’Saya terpaksa pinjam uang Rp 1 juta ke  tetangga. Itu pinjam dari sepuluh orang,’’ kata Nina, kepada wartawan.

Nina mengakui, saat ini kartu BPJS Kesehatannya sedang diurus oleh pihak kelurahan setempat. Dia mengaku tidak tahu kapan kartu itu akan selesai.

Tidak adanya kartu BPJS Kesehatan itu telah menghambat pelaksanaan operasi pengambilan kunci dari dalam perut Zul. Operasi baru akan dilakukan jika kartu BPJS Kesehatan miliknya telah aktif.

BACA JUGA:Resmi, Pemerintah Tetapkan Kuota PPPK 2022 Sebanyak 530.028 formasi

BACA JUGA:Airlangga dan Ahmad Dhani Sambangi Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022

‘’Mudah-mudahan ada yang mau membantu biar bisa cepat mengeluarkan kunci dari perut Zul karena saya tidak punya uang,’’ ujar Nina dengan mimik sedih.

Nina pun mengaku khawatir dengan kondisi anaknya. Meski dia mengakui, anaknya hingga kini masih bisa makan seperti biasa.

‘’Kemarin sih badannya sempat demam. Kalau makannya normal, malah sekarang lebih lahap dari biasanya,’’ cetus Nina.

Sementara itu, Dirut RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara, saat dikonfirmasi, menjelaskan, kasus anak tak sengaja telan kunci gembok mulai ditangani RSUD Indramayu pada 14 September 2022 pukul 23.30 WIB, atau 15 menit setelah kejadian.

BACA JUGA:Harga Emas Turun, Waktunya Investasi

BACA JUGA:Harga Telur Menurun, Giliran Beras Mulai Naik

Deden mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Zul dalam kondisi baik dan tidak ada yang mengkhawatirkan atau mempengaruhi secara fisiknya. Zul juga tidak mengalami kelainan medis. ‘’Dari hasil rontgen, kunci itu ada di lambung,’’ kata Deden.

Untuk melakukan pengambilan kunci tersebut, lanjut Deden, harus dilakukan melalui cara endoskopi.

Hal itu, harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah anak maupun spesialis bedah lainnya. ‘’Karena itu kami rujuk ke RS Gunung Jati Cirebon,’’ tukas Deden.

Deden mengakui, pasien tersebut tidak memiliki BPJS Kesehatan. Karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan dan mengajukan pasien itu sebagai penerima bantuan iuran (PBI) atau peserta bukan penerima upah (PBPU) Pemda.

BACA JUGA:Asap Tebal di Tol Cipali Km 147 Majalengka Sempat Muncul, Pengelola: Sudah Tertangani

BACA JUGA:Tol Cibitung-Cilincing Percepat Distribusi Barang di Kawasan Industri

‘’Jadi preminya dibayar oleh pemda. Cuma tidak bisa langsung. Itu aktifnya 1 Oktober 2022,’’ kata Deden.

Meski demikian, lanjut Deden, jika sebelum 1 Oktober 2022 pasien anak tersebut mengalami kondisi yang membutuhkan penanganan segera.

Zeperti misalnya kunci itu sampai turun ke ususnya atau ada infeksi, maka pihaknya akan melakukan operasi di RSUD Indramayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: