Isu Agama dan Suku Paling Rawan, Jelang Pemilu, Bupati Minta Peningkatan Kewaspadaan Dini

Isu Agama dan Suku Paling Rawan, Jelang Pemilu, Bupati Minta Peningkatan Kewaspadaan Dini

SINERGIS: Bupati Drs H Imron MAg menghadiri acara diskusi sinergitas antara pemerintah daerah dan pemerintah desa dengan TNI/Polri, dalam rangka cipta kondisi wilayah yang aman dan kondusif jelang Pemilu dan Pilkada tahun 2024 angkatan ke-III, di Ballroom-Andri Wiguna-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON-Menjelang tahun politik yang dimulai 2023 mendatang hingga pelaksanaan pemilihan umum pada 2024, situasi wilayah dapat menghangat dan bahkan terganggu jika terdapat gesekan pada masyarakat.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon berupaya maksimal dalam mencegah terjadinya perpecahan akibat perbedaan pandangan dalam politik.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menggelar sinergitas antara pemerintah daerah dan pemerintah desa dengan TNI/Polri, dalam rangka cipta kondisi wilayah yang aman dan kondusif jelang Pemilu dan Pilkada tahun 2024 angkatan ke-III, Senin (26/9), di Ballroom Apita Hotel Cirebon.

Selain dibuka langsung oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, kegiatan ini mengundang Kasatgaswil Jabar Densus 88 Anti Teror Polri sebagai narasumber.

BACA JUGA:Fasilitas di Pantai Kejawanan Cirebon, Ada Kios sampai Dermaga

Dikatakan bupati, kewaspadaan dini tingkat desa menjadi kunci kondusivitas wilayah. Pasalnya, bupati melihat gesekan awal terletak di tingkat bawah.

“Masyarakat harus solid agar tidak mudah dipecah belah. Peran desa juga sangat besar untuk mendeteksi kerawanan yang mungkin akan berkembang lebih besar lagi,” ujar Imron.

Dijelaskannya, sebagai negara Pancasila, Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras dan agama. Dengan alasan toleransi, justru oknum tidak bertanggungjawab memanfaatkannya untuk melakukan adu domba masyarakat.

“Isu agama dan suku budaya adalah yang paling gampang dimasuki. Maka dari itu, masyarakat tidak boleh terpancing jika ada oknum yang coba memancing keributan. Tetap jaga kondusivitas dan tentu toleransi tetap dikedepankan,” tambahnya.

BACA JUGA:Tarif Masuk dan Parkir Pantai Kejawanan Cirebon, Simak di Sini

Dalam sisi tahun politik juga, Imron meminta kepada masyarakat lebih dewasa dalam menentukan pilihan. Artinya, perbedaan pilihan dalam politik bukan dijadikan alasan untuk bermusuhan.

“Perbedaan politik itu sebuah hal yang sangat wajar. Tetapi, warga tidak boleh untuk menjauhi dan bahkan memusuhi sesama warga yang tidak sepilihan. Saling menghormati dan dewasa dalam berdemokrasi,” terangnya.

Di akhir diskusi, Imron juga mengapresiasi kinerja TNI/Polri yang senantiasa mengoptimalkan kerja-kerja intelijen dalam mencegah perpecahan pada masyarakat.

Termasuk juga keberadaan Bhabinmas serta Babinsa yang turut serta menjaga ketenangan masyarakat. “Netralitas menjadi kunci TNI/Polri dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara. Terima kasih atas kinerjanya selama ini yang terus menjaga kondusivitas pada masyarakat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: