Drawing yang Tak Adil

Drawing yang Tak Adil

  BAHIA - Demonstrasi besar-besaran, pembangunan stadion yang molor dari jadwal, serta kematian dua pekerja di Stadion Sao Paulo dua pekan lalu belum berhenti menciptakan rangkaian kontoversi jelang Piala Dunia 2014. Terbaru, pembagian Pot jelang drawing resmi kemarin (4/12) juga memantik rasa galau negara peserta. Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, drawing Piala Dunia 2014 akan digelar di resort pantai Costa do Sauipe, Bahia. Seperti Piala Dunia sebelumnya, terdapat delapan Grup (A sampai H) di putaran final yang terdiri masing-masing atas empat negara. Grand final akan digelar di Rio de Janeiro pada 13 Juli mendatang. Pot 1 yang merupakan unggulan akan berisi tujuh tim rangki terbaik FIFA Oktober yakni Spanyol, Jerman, Argentina, Kolombia, Belgia, Uruguay, dan Swiss, plus tuan rumah Brasil. Brasil akan otomatis menempati Grup A di posisi A1. Sebab Tim samba akan bermain pada laga pembukaan di Sao Paulo, 12 Juni waktu setempat. Sementara itu, Pot dua berasal dari konfederasi AFC (Asia) dan CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia). Pot 3 adalah tim asal CAF (Afrika) dan CONMEBOL (Amerika Latin). Sementara itu Pot 4 terdiri atas tim UEFA (Eropa). Tim yang ketar-ketir adalah di Pot 4. Sebab, sebelum drawing,  salah satu negara akan dilempar ke Pot 2. Nah, nantinya, tim itu akan bergabung di “Pot X” yang terdiri atas tim unggulan Amerika Latin di Pot 1 (Brasil, Argentina, Kolombia, dan Uruguay). Tujuannya adalah untuk menghindari adanya grup yang terdiri atas lebih dari dua tim asal Eropa. \"Keputusan ini diambil oleh komite eksekutif FIFA dan semua presiden masing-masing konfederasi,\" ucap Sepp Blatter dilansir Reuters. \"Tidak ada yang sulit. Kami tinggal mengundi saja masing-masing tim itu,\" imbuh Blatter. Inggris menjadi salah sati tim yang berdebar menunggu undian. Posisinya serba terjepit. Jika masuk \"Pot X\" Inggris akan tergabung dalam grup yang berisi Brasil, Amerika Serikat (Pot 3), dan Italia (Pot 4). Jelas ini akan menjadi grup neraka. Namun, jika Inggris tetap ada di Pot 4, posisinya juga tidak lebih baik. Sebab, The Three Lions bisa saja bergabung dengan negara-negera kuat macam Spanyol (Pot 1), Cile (Pot 2), dan Meksiko (Pot 3). Paling apes jelas tim asal Pot 3 (AFC dan CONCACAF). Butuh sebuah keberuntungan luar biasa untuk bisa menghidar dari grup-grup sulit. Katakanlah Jepang yang bisa saja masuk dalam grup yang berisi Jerman (Pot 1), Cile (Pot 2), atau Belanda (pot 4). Sementara itu, Jepang tidak bisa bertanding melawan tiga tim lain asal AFC macam Iran, Korea Selatan, dan Australia. Nah ini yang lebih buruk. Sesuai prosedur FIFA, tim-tim ini akan dibagi dalam Grup A hingga H berdasarkan potnya. Misalnya A 1 yang berisi Brasil. Tim dari Pot 1 pasti akan menempati posisi B1 hingga H1. Tim asal Pot 2 akan mengisi slot A2 hingga H2, begitu seterusnya. Nah, angka inilah yang akan menentukan jadwal masing-masing tim. Jurnalis World Soccer Tom Vickery sudah lebih dulu galau. \"Faktor logistik dan geografis nantinya akan memainkan peran penting siapa yang akan menjadi Juara Dunia 2014,\" ucap Vickery. \"Karena Brasil negara sangat besar dengan kawasan yang sangat variatif, negara peserta harus siap-siap untuk bertarung habis-habisan. Tidak hanya dengan negara lain, tetapi juga dengan alam,\" imbuhnya. Ambil contoh, ketidakadilan yang bisa terjadi jika ada negara Eropa yang menempati posisi E4. Pertandingan negara E4 akan dimulai di Porto Alegre (rata-rata temperatur adalah 20 derajat celcius). Setelah itu, E4 akan terbang sejauh 547 kilometer ke Curitiba dengan suhu rata-rata 18,8 derajat celcius. Masalah akan muncul dalam laga terakhir ketika E4 terbang melelahkan ke Manaus, tengah Amazon sejauh 2.735 kilometer. Apalagi suhunya rata-rata adalah 32 derajat celcius dengan kelembapan mencapai 83 persen. Tim Eropa ini pasti akan tersiksa dengan kondisi ini. Bahkan, Brasil sendiri tidak akan mendapatkan keuntungan jadwal. Jika ingin menjuarai Grup A dan masuk final, Brasil harus terbang 8.800 kilometer dalam 27 hari. Bandingkan dengan Spanyol yang cuma terbang 4.800 kilometer ketika menjadi kampiun di Afrika Selatan 2010. \"Namun dari semua negara, Brasil adalah yang paling beruntung,\" tandas Vickery. Ada juga masalah lain. Saat Brasil menghadapi tim A2 pada 12 Juni, empat negara di Grup H baru akan kickoff pada 17 Juni. Artinya, jika ada tim Grup H yang menembus final, katakanlah melawan Brasil, tim ini akan bermain enam laga dalam lima hari lebih pendek ketimbang Brasil. Jadi, Piala Dunia tidak hanya masalah taktik pelatih dan kehebatan pemain. Tetapi juga bagaimana sport science mengambil peranan untuk berhitung soal kondisi fisik, suhu, dan venue pertandingan. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: