Kuburan Massal Hutan Plumbon, Tempat Pembantaian yang Dituduh Anggota PKI

Kuburan Massal Hutan Plumbon, Tempat Pembantaian yang Dituduh Anggota PKI

Prasasti di kuburan massal hutan Plumbon, Wonosari, Semarang, Jawa Tengah.-Ist/JPNN-radarcirebon.com

Aktivis kemanusian itu menjelaskan Moetiah merupakan guru yang menjadi anggota Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani. "Bu Moetiah adalah guru TK Melati di Kendal," tutur Adi.

Menurut Adi, organisasi underbouw PKI itu mengusung misi pendidikan. Keberadaan TK Melati merupakan salah satu hasil kiprah Gerwani.

BACA JUGA:Arti Panjang Jimat, Ritual Maulid Nabi di Keraton Kanoman Cirebon

BACA JUGA:Nyi Kentring Manik dan Subang Larang, Dua Istri Prabu Siliwangi yang Melahirkan Pembesar Pajajaran

Ibu Moetiah, kata Adi, dari keluarga ningrat. "Cukup berada karena memiliki kalung dan gelang.”

Meskipun ikut Gerwani, Moetiah memiliki latar belakang santri. Adi mengungkapkan perempuan asal Kendal itu minta dibacakan Alquran sebelum dieksekusi mati.

"Waktu eksekusi ada perangkat desa (menjadi saksi), Ibu Moetiah minta qiraah, tetapi (bacaan Al-Qur’an) belum selesai, beliau dibedil," kata Adi. Adapun Soesatyo juga tokoh penting. Sebelum dieksekusi, Soesatyo merupakan pejabat teras Kabupaten Kendal.  "Pak Soesetyo adalah wakil bupati Kendal,” kata Adi.

Sebagian besar jenazah di kuburan itu merupakan warga Kabupaten Kendal. Hal itu disebabkan sebelum wilayah Kota Semarang diperluas, dahulu lokasi Hutan Plumbon masuk Kabupaten Kendal.

BACA JUGA:Klarifikasi Yusuf Mansur: Bukan Komisaris Grab, Tapi Advisor

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 akan Hadapi Malaysia U-17, Osmera bin Omaro: Bola Itu Bundar

“Dua itu (Moetiah dan Soesatyo, red) yang cukup populer. Lainnya pengurus ranting PKI maupun Pemuda Rakyat," ujar Adi. Menurut Adi, ada saksi yang mengetahui eksekusi itu dilaksanakan sekitar akhir 1965 atau awal 1966.

Namun, momennya berdekatan dengan Idulfitri. “Jika dilihat itu akhir 1965, mungkin Januari 1966 setelah Lebaran," ujarnya.

Sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tsabit Azinar Ahmad mengatakan masyarakat umum ikut terlibat dalam pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap terlibat PKI.

"Dalam hal ini diberikan motivasi oleh militer yang kemudian mendorong mereka mengeksekusi," kata Tsabit kepada JPNN.

BACA JUGA:AC Milan Cukur Juventus 2-0, Massimiliano Allegri Kecewa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: